Dr Badri, Sesepuh Dokter Mata Surabaya Meninggal Dunia
Keluarga dokter mata se Surabaya kehilangan sesepuhnya. Ia adalah Dokter Muhammad Badri SPm. Dokter penyelamat RS Mata Undaan ini menghembuskan nafas terakhir, Sabtu, 23 Oktober 2021, di RS Siloam Surabaya.
Dr. Mohammad Badri Sp.M, lahir di Solo, tanggal 15 Juni 1942, meninggal karena sakit. Ia meninggal dalam usia 79 tahun dan belum lama ini merayakan perkawinannya dengan Ny Farida yang ke 51 tahun. Sudah sejak lama ia menderita penyakit kanker darah.
Dokter Badri yang menjadi Wakil Bendahara P4MU (Perhimpunan Perawatan Penderita Penyakit Mata Undaan) ini tergolong dokter mata legendaris. Ia menjadi penerus kepemimpinan RS Mata Undaan yang berdiri sejak 1930 ini.
Jasanya terhadap keberlangsungan RS Mata Undaan sangat besar. Ia yang tadinya sudah menjadi dosen dan PNS di Fakultas Kedokteran Unair rela melepas semuanya setelah ditunjuk menjadi Direktur RS Mata terbesar di Indonesia Timur ini.
Dokter yang sangat dihormati para dokter mata di Surabaya ini menderita leukimia sudah sejak lama. Bahkan, dua tahun lalu, dia sering menyatakan kesiapannya untuk menghadap Sang Khalik. "Saya hanya berdoa bisa diberi kesempatan memperingati 50 tahun perkawinan saya," katanya.
Tapi ternyata Allah memberi masih memberi kesempatan hidup lebih lama lagi. Bahkan sampai bisa memperingati pernikahannya yang ke 51 bulan Oktober lalu. Ia iuga sempat mengikuti acara 106 Tahun P4MU, 14 Oktober 2021 lalu.
Ketua P4MU Arif Afandi mengaku sangat kehilangan sosok dr Badri. "Beliau ini dokter yang punya instink bisnis yang kuat. Mungkin keena beliau berasal dari keluarga pengusaha batik di Solo. Berbagai keputusan pentingnya telah menyelematkan RSMU," katanya.
Ia juga menilai dr Badri sebagai orang yang kuat dan tabah. Sakitnya sudah lama. Bahkan selalu mengatakan siap meninggalkan dunia kalau sudah dikehandak Yang Kuasa. "Luar biasa. Beliau menjadi rujukan dan telada bagi kami semua di RS Mata Undaan.
Bersama Ir Doelatif, ia sempat menambah bangunan RS Mata Undaan 3 gedung baru. Terakhir, atas inisiatif keduanya, RSMU membangun gedung 6 lantai untuk pelayanan pasien mata. "Dr Badri bisa disebut orang yang sangat berjasa dalam memajukan RSMU," tambah Arif.
Arif mengaku selalu berkonsultasi dengan dr Badri setiap akan mengambil keputusan penting terkait RS Mata Undaan. "Beliau ini dokter mata senior yang sangat dihormati para dokter mata lainnya. Kami sungguh sangat kehilangan beliau," tambah Arif sedih.