DPRD Usulkan Pembuatan TPA Baru di Wilayah Surabaya Timur
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo diketahui sudah melebihi batas daya tampung atau overload. Mengetahui masalah tersebut, anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Buchori Imron mengusulkan untuk pembangun TPA baru.
"TPA Benowo batas volumenya 1000 ton, sedangkan sekarang yang diangkut kesana bisa 1500 sampai 1600 ton. Kadang bahkan sampai 1700 ton," kata Buchori, Sabtu, 27 April 2024.
Menurutnya, overload TPA Benowo akan berpengaruh pada bea gerbang atau tipping fee TPS yang dikeluarkan pemerintah, karena lebih dari 1000 ton harganya lebih mahal.
"Overload ini bisa menggerus banyak anggaran APBD sampek ratusan miliar rupiah. Sebabnya, biaya pengangkutan ke Benowo akan lebih besar, apalagi untuk daerah Surabaya timur dari segi BBM membutuhkan biaya sangat besar, karena jarak tempuhnya jauh," terangnya.
Dirinya engusulkan, untuk membuat TPA baru di wilayah Surabaya timur untuk mensiasati permasalahan tersebut. Terutama, ungkapnya, Pemkot banyak memiliki lahan di kawasan Surabaya Timur.
"Pemkot kan banyak punya lahan di timur tidak hanya dibarat. Maksud saya supaya tidak terlalu banyak sesuai target PTSU yang hanya 1000 ton. Maka, kelebihan itu bagaimana dicarikan tempat lain utamanya di kawasan Surabaya timur. Kan lahan Pemkot sangat banyak sekali," paparnya.
Sembari mencari lahan yang pas untuk TPA baru dan menekan APBD untuk biaya pengangkutan sampah. Pihaknya meminta Pemkot Surabaya sementara waktu mencari lahan satu hingga dua hektare guna menampung sampah di kawasan Surabaya Timur.
"Sementara yang ada saja dulu satu sampai dua hektare yang penting tidak terlalu menguras anggaran. Tipping fee tidak naik terus dan biaya BBM pengangkutan sampah ke Benowo terminimalisir. Jadi dari Rungkut, Kenjeran, Sukolilo tidak dibawa ke barat semua," imbuhnya.
Mengenai adanya usulan TPA baru ini, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya.
"Sambil menunggu anggaran, cari lokasi yang tidak dekat dengan pemukiman padat penduduk. Lakukan langkah-langkah dulu sekarang dengan lahan yang dimiliki pemerintah. Sampah itu di samping menjijikan juga menjanjikan, banyak orang hidup dari itu (sampah)," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Surabaya, Dedik Irianto membenarkan adanya usulan TPA baru tersebut. Dirinya menyebut, DPRD Kota Surabaya mempermasalahkan besaran jumlah tipping fee yang setiap tahunnya naik karena kelebihan daya tampung.
"Jadi memang produksi sampah yang dihasilkan masyarakat ini lebih dari 1000 ton, sementara kapasitas TPA Benowo hanya 1000 ton. Sehingga wajar masukan dari dewan itu betul," ujar Dedik.
Meski demikian, Dedik mengungkapkan, pembuatan TPA baru sangat rumit dan membutuhkan banyak kajian. Sehingga, dirinya meminta agar masalah ini di diskusikan kembali dengan pihak-pihak terkait.
"Usulan dewan di sisi timur biar terpecah. Karena membuat TPA kajiannya rumit sekali. Jadi monggo kita diskusikan dengan pemkot dan dinas terkait untuk membahas ini," tandasnya.