DPRD Tuban Minta Persoalan Kekeringan di Kawasan Industri Migas Segera Diselesaikan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban meminta kepada pemerintah untuk menyelesaikan persoalan kekeringan di kawasan Tuban bagian selatan.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Fraksi Demokrat Amanat Pembangunan, Imam Sutiono saat menyampaikan pandangan umum fraksi-fraksi tentang Raperda RAPBD tahun anggaran 2025, Senin 28 Oktober 2024.
Imam Sutiono menuturkan, sebelum menyampaikan pandangan umum, Fraksi Demokrat Amanat Pembangunan ingin menyampaikan satu poin penting kepada Pemkab Tuban, yaitu agar menyelesaikan masalah kekeringan di Tuban selatan.
"Saya berharap ini bisa terealisasi, yaitu menyelesaikan permasalahan terkait kekeringan di daerah Tuban selatan. Terutama di Parengan," terang Imam Sutiono pada kesempatan itu.
Lebih lanjut, di kawasan Tuban bagian selatan ada Kecamatan Senori di kecamatan tersebut terdapat perusahaan besar yang bergerak di bidang Minyak dan Gas Bumi (Migas).
Perusahaan tersebut bertahun-tahun mengeruk hasil minyak disana, namun kenapa untuk menyelesaikan permasalahan kekeringan di kawasan tersebut belum terselesaikan.
"Mohon ini benar-benar diselesaikan. Terutama mungkin membuat sumur-sumur atau apapun agar permasalahan ini selesai," pungkasnya.
Menanggapi hal itu, PJs Bupati Tuban Agung Subagyo mengatakan, berdasarkan pemetaan di Kabupaten Tuban ini terdapat beberapa daerah yang memiliki kerentanan mengalami kekeringan.
"Jadi terkait itu ada tiga solusi, yaitu jangka pendek, menengah dan panjang. Solusi jangka pendek, kalau itu keringnya kering kritis maka tidak ada opsi lain selain dropping air, kemudian solusi jangka menengah itu harus ada interaksi dengan daerah sekitar yang punya sumber mungkin dibantu dengan perpipaan atau pengeboran geolistrik. Tapi kalau digeo masih sulit maka solusinya jangka panjang yaitu pipanisasi," jelasnya.
Lebih lanjut, untuk wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan rata-rata berada di wilayah dataran tinggi, seperti di Parengan, Soko, Rengel, Grabagan, Montong, Kerek dan di wilayah Senori.
"Memang daerah-daerah itu punya potensi kekeringan yang cukup, sehingga untuk saat-saat ini harus didropping supaya masyarakat tetap tersuplai air," ungkapnya.