DPRD Surabaya Soroti Pengelolaan Sampah Belum Berjalan Maksimal
Panitia Khusus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Walikota Surabaya 2023 memberi catatan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya terkait pola pengelolaan sampah yang dinilai belum berjalan maksimal
Anggota Pansus LKPj Walikota Surabaya 2023, Imam Syafi'i mengatakan, jumlah volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo rata-rata masih berjumlah 1.500 hingga 1.600 ton per harinya.
"Program pengelolaan sampah ternyata masih belum optimal dan sampai hari ini sampah yang dibuang ke TPA Benowo tidak berkurang," jelasnya, Sabtu 20 April 2024.
Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya ini risau apabila jumlah volume sampah tak kunjung ditekan, maka dapat berefek ke Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD).
"Ini harus diselesaikan, supaya APBD kita bisa lebih dipakai untuk mengentaskan kemiskinan dan pemberdayaan UMKM," ungkap Imam.
Apalagi, pemkot masih harus membayarkan tipping fee atau bea gerbang kepada pihak ketiga yang ikut mengelola TPA Benowo. Besaran alokasi anggaran yang harus dikeluarkan tergantung pada jumlah volume sampah yang masuk.
"Misalnya seperti di tahun 2023 itu kita membayar tipping fee Rp136 miliar per tahun. Kalau tidak berkurang bisa terus naik," ucapnya
Politikus NasDem ini juga mengatakan, jumlah bea gerbang yang dibayarkan tersebut tidak sebanding dengan pemasukan yang diterima oleh Pemkot Surabaya setiap tahunnya.
"Hasil dari sewa lahannya cuma Rp9 miliar setahun. Bayangkan dapatnya Rp9 miliar tetapi pengeluarannya Rp138 miliar," katanya.
Imam pun meminta DLH lebih serius melakukan pengelolaan sampah sembari memperkuat sosialisasi edukasi lingkungan kepada masyarakat. Program pelestarian lingkungan juga harus lebih masif digalakkan.
"DLH dengan indikator kinerja organisasinya terkait dengan lingkungan hidup harus bekerja lebih keras lagi," ucapnya.
Kepala DLH Kota Surabaya Dedik Irianto mengatakan, volume sampah yang setiap harinya dihasilkan oleh masyarakat dianggap sejalan dengan jumlah penduduk di Kota Surabaya.
"Secara teori, satu orang perharinya memproduksi sampah kurang lebih 0,6 kilogram. Kalau ditarik dengan jumlah penduduk Surabaya yang sekitar tiga juta jiwa, berati produksi sampahnya sekitar 1.800 ton," ucapnya.
"Ada yang dipilah, dijadikan kompos, dan lain-lain. Sekarang di TPA Benowo volumenya 1.300 sampai 1.500an perharinya," lanjutnya.
Dedik juga menjelaskan, program penyuluhan lingkungan sudah gencar dilaksanakan pihaknya bersama Kader Surabaya Hebat (KSH). Tidak hanya di tingkat kampung namun juga menyasar para siswa-siswi sekolah.
"Kami juga sering melombakan itu, kalau sosialisasi saja pasti kurang. Sehingga harapan kami bisa berkelanjutan," kata dia.
Selain itu, Dedik berharap penerapan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 16 Tahun 2022 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik di Kota Surabaya mampu mengurangi angka sampah jenis plastik.
"Kami melihatnya aturan ini untuk Surabaya bisa mengurangi sampai dua sampai tiga ton plastik perhari," pungkas Dedik.