DPRD Surabaya Sambut Ide Walikota, 1 Sarjana 1 Keluarga Miskin
DPRD Kota Surabaya menyambut baik gagasan Walikota Surabaya Eri Cahyadi untuk melahirkan satu sarjana dalam setiap satu keluarga miskin yang ada di Kota Pahlawan.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti mengamini gagasan mantan Kepala Bapeko bahwa cara untuk memutus rantai kemiskinan, maka cara yang ditempuh adalah dengan membuka kesempatan pendidikan tinggi yang luas.
"Kita mengamini bahwa pendidikan adalah cara yang strategis untuk memutus mata rantai kemisikinan. Kesempatan yang luas ini harus dibuka kepada siapapun, dengan keterbatasan apapun," ujarnya, Kamis 14 Maret 2024.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga memberi catatan khusus bahwa di samping mendapatkan akses pendidikan tinggi, keluarga miskin juga seharusnya mendapatkan perlindungan dan pemberdayaan untuk bisa mendapatkan penghasilan tambahan.
"Keluarga miskin harus mendapat tambahan pendapatan, tambahan pendapatan ini diambil dari berbagai upaya pemberdayaan yang diberikan kepada mereka," katanya.
Reni juga menyampaikan, Pemerintah Kota Surabaya juga nantinya dapat melakukan seleksi secara ketat, untuk menyaring mana-mana saja keluarga miskin yang memiliki anggota keluarga yang produktif dan punya keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
"Profil para gamis (keluarga miskin) harus detail (diseleksi), mana yang usia produktif, mana yang hanya perlu mendapat bansos, mana yang anggota keluarganya usia produktif, sentuhannya harus disesuaikan. Kalau punya kemampuan untuk kuliah harus dibantu, kalau hanya mau bekerja juga dibantu," tuturnya.
Terkait kerjasama dengan perguruan tinggi yang akan mensukseskan program ini, Reni berharap Pemkot Surabaya dapat bekerjasama tidak hanya dengan perguruan tinggi negeri (PTN), namun juga dengan perguruan tinggi swasta (PTS).
"Mereka yang tergolong gamis yang punya niat untuk belajar harus harus bisa dikuliahkan walaupun di PTS. Pemkot bisa membiayai mereka lewat beasiswa Pemuda Tangguh untuk mahasiswa PTS dan skema lainnya dengan mengkonsolidasikan kemampuan yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya akan segera menjalankan program satu keluarga miskin satu sarjana pada bulan Mei 2024 atau setelah Hari Raya Idul Fitri dan untuk tahap pertama program ini, Walikota Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya akan menyiapkan kuota untuk 200 anak yang akan diproyeksikan menjadi sarjana.
Advertisement