DPRD Surabaya: Pemkot Harus Jemput Bola ke Warga
Komisi A DPRD Surabaya meminta Pemerintah Kota Surabaya terus memberikan fasilitas terbaik bagi warganya, terutama di bidang pelayanan administrasi kependudukan. Bagi Ketua Komisi A DPRD Surabaya Pertiwi Ayu Krishna, salah satu fasilitas yang bisa diterapkan adalah jemput bola ke warga, hingga ke level RT RW.
Menurut Pertiwi, Ketua RT harus mendata warganya dengan baik dan benar. Antara lain meliputi data kelahiran, pendidikan, kesehatan, dan data kemiskinan harus didata dengan jelas. Ayu tak memungkiri jika sejauh ini kinerja camat dan lurah yang membawahi RW dan RT memang ada yang belum maksimal. Namun demikian, banyak juga yang berkinerja maksimal sesuai arahan Walikota Surabaya Eri Cahyadi.
“Kami tidak menjustifikasi mana saja camat dan lurah, RW dan RT yang tidak maksimal kinerjanya. Namun, faktanya di lapangan masih saja ada kejadian problem administrasi kependudukan di Surabaya,” ujarnya.
Ayu kembali mengatakan jargon layanan masyarakat yang sering digaungkan Eri Cahyadi. Jargon itu punya arti agar jangan sampai ada masyarakat yang tidak terlayani dengan baik.
"Tidak mungkin seorang wali kota memiliki program yang tidak baik untuk warganya. Tinggal bagaimana pelaksanaan di bawahnya, seperti camat, lurah, RW, dan Ketua RT-nya,” katanya.
Menurutnya, dengan adanya fasilitas layanan jemput bola ke RT RW, membuat kehadiran pemerintah bisa dirasakan sepenuhnya oleh warga Surabaya. Selain itu, dengan kehadiran pemerintah di tengah warga atau dekat dengan warga, maka Eri Cahyadi juga akan dianggap sebagai walikota pelayan warga.
“Jadi ibaratnya harus semi door to door. Kalau warga belum miliki KTP (Kartu Tanda Penduduk) didatangi dan dibantu untuk buat data kependudukan seperti KTP,” katanya.