DPRD Surabaya Nilai Pengerjaan Drainase Lamban
Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Agoeng Prasodjo mengatakan, seluruh proyek drainase yang ada di Kota Surabaya telah dibuka transparansi anggarannya. Jadi, tidak ada alasan bahwa proyek akan mangkrak.
Katanya, proyek-proyek drainase tersebut harusnya telah selesai pada akhir November. Komisi C akan terus memantau dan mengawasi proyek-proyek tersebut.
"Proyek pengerjaan harusnya selesai akhir November ini. Namun sampai sejauh ini, pengerjaan drainase masih 70 persen," ujar Agoeng.
Politisi dari fraksi Golkar ini sedikit kecewa dengan pengerjaan drainase pada salah satu titik galian, yang hanya mengerjakan plengsengan. Padahal, harusnya menggunakan sistem yang lebih modern dan tahan lama.
"Kota Surabaya ini pelopor penggunaan U Ditch, tapi setelah kami tinjau ada yang masih menggunakan plengsengan batu kali. Plengsengan batu kali ini tidak kuat. Apalagi, Jalan A Yani sebagai jalan protokol bebannya besar," katanya.
Agoeng berharap, Pemerintah Kota Surabaya bisa mencontoh DKI Jakarta dalam urusan material yang digunakan untuk drainase.
"Kalau bisa pakai seatbelt seperti di DKI Jakarta. Karena bisa mencegah banjir. Dan jika nanti dibangun MRT tidak usah repot-repot lagi untuk membongkar jalan," tutupnya.