DPRD Surabaya Minta Perusahaan Ojol Beri Dispensasi
Ketua Komisi C DPRD Surabaya Baktiono mengusulkan adanya dispensasi dari pengelolah ojek online bagi para driver ojek online (Ojol) di Surabaya. Pasalnya, di tengah pandemi penyebaran virus corona di Surabaya, banyak ojol yang mengeluhkan sepinya pelanggan.
"Ini Grab dan Gojek harus menggratiskan (potongan) aplikasi," ucap Baktiono kepada Ngopibareng.id di kantor DPRD Surabaya Jalan Yos Sudarso, Rabu 22 April 2020. Menurutnya selama ini ongkos driver dipotong oleh aplikasi. Miisalnya driver menerima ongkos Rp8 ribu, dikurangi potongan aplikasi Rp2 ribu.
Tak hanya sepi orderan, Baktiono juga menyebut sejak ditetapkan pengajuan PSBB di Surabaya ini, banyak bermunculan kabar bahwa para ojol hanya bisa menerima pesanan berupa makanan atau jasa antar barang saja. Kondisi yang merugikan driver diharapkan dipahami oleh pengelola Gojek dan Grab. "Paling tidak ada keringanan untuk pihak driver," tambahnya.
Sementara itu Ojan Warga Pegirian Semampir Surabaya yang kebetulan menjadi mitra Gojek merespon baik usulan tersebut. Pasalnya, belakangan ini dirinya bersama komunitas Gojek nya mengaku sepi orderan.
"Iya minimal 20 persen. Ya saya mendukung Mas kalo itu, saya aja sudah seminggu ini nggak narik mas karena sepi," ucapnya saat dihibungi via telepon.
Dirinya juga meminta agar manajemen Gojek tidak melakukan pemotongan bonus yang biasa didapat dari rating aplikasinya.
"Asal bonus yang biasanya itu juga tidak ikut dihilangkan Mas, jadi secara pribadi ya saya setuju saja," tambahnya.
Ia mengatakan, di tengah musim corona ini jasa orderan yang didapat lebih didominasi oleh pengantaran makanan dan barang " lebih sering kalo kata temen-temen juga itu GoSend sama GoFood mas," tutupnya.