DPRD Surabaya Minta Pemkot Jalin Kerjasama untuk Tes PCR
DPRD Kota Surabaya meminta pemkot menjalin kerja sama dengan rumah sakit (RS) swasta guna mempercepat uji tes swab polymerase chain reaction (PCR).
Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah mengatakan, permintaan tersebut guna mengatasi adanya lonjakan jumlah tes swab PCR di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Surabaya.
“Jika sebelumnya hasil tes usap PCR sudah keluar dalam waktu sehari bahkan tidak sampai sehari, saat ini pasien yang terkonfirmasi positif antigen lalu tes usap PCR harus menunggu hasilnya 4-5 hari,” kata Khusnul Khotimah, Sabtu 19 Februari 2022.
Menurut Khusnul, seharusnya hal ini sudah bisa diantisipasi Pemkot Surabaya utamanya oleh Dinas Kesehatan Surabaya. Sebab munculnya varian Omicron akan mengakibatkan adanya gelombang tiga pandemi jika tak tertangani dengan cepat dan tepat.
“Semua ahli sudah memprediksi, bahkan bulannya pun sudah dapat diprediksi yakni pada Februari 2022. Seharusnya Dinas Kesehatan bisa mengantisipasi masalah ini,” ujar Khusnul.
Agar masalah ini bisa cepat terurai, Khusnul mengusulkan kepada Pemkot Surabaya agar segera melakukan kerja sama dengan rumah sakit swasta atau instansi lain yang bisa membantu pemkot, dalam melakukan percepatan uji sampel usap PCR. Pemkot Surabaya juga bisa menjalin kerja sama dengan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Karena ini menggandeng pihak lain, untuk biayanya bisa dibebankan kepada APBD Surabaya. Saya kira itu tidak masalah. Yang penting layanan hasil tes PCR cepat keluar. Ini demi kemaslahatan seluruh warga Surabaya. Toh APBD juga diperuntukkan untuk kesejahteraan warga Surabaya,” ujarnya.
Selain melakukan kerja sama dengan pihak lain, ia juga mengusulkan kepada Pemkot Surabaya agar menambah petugas di Labkesda. Agar penanganan di lokasi bisa cepat. Hasil tes juga bisa cepat keluar. Sebab, jika mengantre, maka bisa menyebabkan penularan di lokasi itu.
“Karena ini kejadian luar biasa, maka juga harus dilakukan penanganan luar biasa pula. Tidak bisa dilakukan secara normatif dan biasa,” katanya.
Khusnul juga mengingatkan kepada seluruh warga Surabaya, yang sudah dinyatakan positif setelah tes antigen, namun belum keluar hasil tes PCR-nya, agar tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes). Jangan sampai karena tidak bergejala, tapi hasil tes antigennya positif, dia seenaknya keluyuran keluar rumah.
“Kami terus mengingatkan kepada warga. Jangan pernah abaikan prokes. Sekarang sedang ada tren kenaikan kasus positif Covid-19. Jika aktivitas di luar rumah, selalu gunakan masker dan jaga jarak,” katanya