DPRD Surabaya Minta Pemerintah Awasi Distribusi Minyak Goreng
DPRD Surabaya sebut fenomena panic buying minyak goreng di minimarket harus mendapatkan perhatian dari pemerintah. Pemerintah harus memastikan ketersediaan stok dan memikirkan nasib pedagang kecil.
Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti mengatakan, fenomena panic buying bukan murni kesalahan masyarakat. Namun, karena pemerintah tidak bisa memastikan stok minyak goreng.
"Sebenarnya fenomena panic buying itu sebab akibat dari kebijakan pemerintah. Panic buying tidak akan terjadi jika pemerintah memastikan ketersediaan barang,” kata Reni ketika dikonfirmasi, Minggu, 23 Januari 2022.
Reni menyebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya harus melakukan pengawasan terhadap para pelaku usaha dan industri minyak goreng, agar barang dapat diperoleh masyarakat dengan mudah.
"Tugas Pemkot Surabaya dalam hal ini Dinas Perdagangan harus melakukan pengawasan terhadap pelaku usaha yang jual minyak goreng, dan jalur distribusi," katanya.
Reni mengungkapkan, saat ini banyak para pedagang kecil yang terlanjur membeli minyak goreng saat harga masih tinggi. Mereka mengeluh, akan rugi bila menjual lagi dengan murah.
"Namun, ada satu hal lain yang menurut saya juga perlu mendapat perlakuan bijak, yaitu pelaku usaha yang sudah terlanjur kulakan dengan harga yang masih tinggi. Ini kalau dijual dengan harga ketentuan pemerintah, maka akan rugi. Kasihan mereka," katanya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut berharap agar pemerintah memiliki solusi agar tidak ada pedagang yang merugi dan pembeli tetap mendapatkan minyak dengan harga murah.
"Jangan sampai para penjual rugi. Kita ingin menyelamatkan pembeli, konsumen, masyarakat secara umum, tapi penjual juga harus kita lindungi. Ini juga harus diawasi," ujar dia.
Sebelumnya, penjual minyak goreng di pasar tradisional Surabaya meradang, lantaran stok yang dibeli dengan harga mahal belum juga habis. Sementara, harga minyak goreng di pasaran sudah turun Rp14.000 per liter.
Salah satu pedagang di Pasar Tambak Rejo, Husaini mengatakan, masih menjual minyak goreng kemasan dengan harga Rp20.000 per liter, sedangkan yang dua liter dijual dengan harga Rp38.000.
"Kita jualnya masih harga kulakan. Stok ini pun belum habis. Sekarang harga sudah turun," kata Husaini, ketika dikonfirmasi, Sabtu, 22 Januari 2022.