DPRD Surabaya Minta Asisten Muda Walikota Tanggap Kebutuhan Loker
Pimpinan DPRD Kota Surabaya menilai kinerja Asisten Muda Wali Kota Surabaya harus maksimal sehingga bisa memunculkan solusi untuk menjawab kebutuhan lowongan kerja bagi anak muda di Surabaya.
Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, salah satu inovasi yang bisa diterapkan asisten muda adalah membuat gelaran bursa kerja yang bisa diakses dengan lebih mudah oleh semua warga Surabaya. Baik secara luring maupun daring. Jikapun ada job fair secara luring, Awi meminta tidak dilakukan di tengah kota saja, namun juga menyebar ke bagian lain di Kota Surabaya.
"Untuk penyerapan tenaga kerja, saya mengusulkan kalau ada job fair supaya tidak dipusatkan di tengah kota. Tapi bisa disebar juga ke titik lainnya," kata Awi, Kamis 8 Februari 2024.
Awi menyebut jika langkah-langkah penyerapan ternaga kerja itu bisa dilaksanakan dengan baik dan kreatif, maka upaya pengentasan kemiskinan bisa berjalan maksimal. Oleh karena itu, dia mendorong asisten muda wali kota harus aktif menjalin komunikasi dengan pihak kecamatan maupun perusahaan yang ada di suatu wilayah.
Kemudian dari langkah itu para tangan kanan wali kota dari kalangan pemuda bisa memetakan potensi perekonomian yang ada dan jumlah kebutuhan tenaga kerja berdasarkan wilayah sekitar. Sebab di setiap wilayah Kota Surabaya, pasti ada potensi dan peluang lowongan pekerjaan bagi warga kota. Nah, kata Awi, asisten muda harus pro aktif untuk turun dan meriset hal itu.
"Misalkan bursa kerjanya didaratkan di level kecamatan, seperti di Kecamatan Genteng saja misal, bagaimana kondisinya dan lowongan yang tersedia apa saja di wilayah itu. Kan harus dipetakan dengan maksimal," ucapnya.
Selain akses lapangan pekerjaan, dia menyatakan asisten muda harus bisa merumuskan kebutuhan ruang kreatif yang seusai keinginan para pemuda. Sebab saat ini, kota kreatif di dunia tumbuh dengan baik karena pemudanya diberi ruang oleh pemerintah untuk mengekspresikan dirinya secara positif.
"Surabaya ini semakin tumbuh ruang kreatifnya, ruang publik ini supaya terus diagungkan," kata dia.
Meski begitu kata Awi, ia menilai keputusan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi merekrut asisten muda merupakan langkah tepat, sebab itu menjadi cermin bahwa pemkot setempat memberikan ruang pemuda berinovasi dan mengawal tata laksana pembangunan.
"Wali Kota Surabaya butuh lari lebih kencang lagi agar semakin banyak hal yang diselesaikan di 2024," ujarnya.
Kendati demikian, Ketua DPRD Kota Surabaya berharap kinerja asisten muda tidak tumpang tindih dengan kebijakan yang sudah berjalan.
"Jadi bagaimana pun harus diupayakan supaya kerja asisten muda dan dinas tidak saling salip dengan pemerintah, maka dari itu asisten muda harus cepat beradaptasi," kata dia. (Adv)