DPRD Surabaya Harap Revitalisasi THR-TRS Jangan Jadi Wacana Saja
DPRD Kota Surabaya menagih janji Walikota Surabaya Eri Cahyadi terkait proses revitalisasi gedung Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS), yang masih terbengkalai hingga saat ini.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, A. Hermas Thony menuturkan, molornya proses revitalisasi gedung THR dan TRS tersebut menunjukkan ketidakseriusan Pemkot Surabaya untuk mengelola aset bersejarah yang ada di Kota Pahlawan.
"Harapan kita, ini semua bisa terealisasi. Jangan sampai ditelantarkan seperti itu. Kita malu dengan masyarakat kalau ada lahan atau aset yang tidak dapat dimanfaatkan dengan baik," katanya, Kamis, 1 Februari 2024.
Thony menyampaikan bahwa berdasarkan penuturan Walikota Eri, Pemkot sudah merencanakan proses revitalisasi untuk dimulai sejak Oktober 2023 lalu.
Namun demikian hingga hari ini, belum ada aksi atau kelanjutan dari wacana tersebut dan membuat Dewan bertanya-tanya.
"Kita sejauh ini sudah pernah dengar dari Pemkot bahwa akan ada kerja sama. Informasinya sudah sepakat sama investor dari Yogyakarta. Tapi sampai sekarang belum terealisasi. Kami mempertanyakan apa benar ada kerja sama itu," bebernya.
Legislator Partai Gerindra ini berharap, wacana revitalisasi THR dan TRS tidak menguap begitu saja. DPRD Kota Surabaya mendorong gedung yang memiliki nilai sejarah itu menjadi salah satu pusat kebudayaan dan kesenian di Kota Surabaya.
"Harapan kita, THR dan TRS dibangkitkan kembali dalam kerangka kemajuan kebudayaan. Jika benar ada investor, maka segera dikerjakan. Kalaupun tidak ada, kita bisa memaksimalkan potensi yang ada. Libatkan komunitas dan masyarakat, kita fungsikan secara gotong-royong," tegasnya.
Menurutnya, jika THR dan THS dikelola secara mandiri, maka tidak akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya. Berbeda cerita jikalau investor yang mengelolanya.
Namun, saat THR dan THS dibangkitkan kembali, Surabaya memiliki opsi baru untuk gedung seni dan budaya. Masyarakat tentu akan bangga sekaligus memanfaatkan gedung tersebut dengan maksimal.
"Kalau nantinya jadi disewa investor, harapan kita aset-aset yang sudah dibangun seperti sarana olahraga dipertahankan, digunakan kembali, atau diganti rugi sama investor. Jadi Pemkot juga harus bisa membaca situasi ini," pungkasnya.