DPRD Surabaya Dorong Pemkot Segera Bentuk BRIDA di 2024
Anggota DPRD Surabaya William Wirakusuma, meminta Pemerintah Kota Surabaya untuk segera mempersiapkan pembentukan Badan Riset dan Inovasi Daerah di Kota Surabaya di tahun 2024. Sebab, salah satu pembangunan manusia kota adalah dengan pembangunan fasilitas penunjang inovasi dan riset.
"Surabaya memiliki banyak universitas unggulan dan juga anak muda kreatif dan inovatif sehingga perlu wadah yang memfasilitasi ide-ide, gagasan dan inovasi melalui sebuah badan riset," ujar William.
William yang merupakan mantan periset di Jerman ini menjelaskan Surabaya seharusnya bisa memiliki pusat inovasi teknologi seperti Silicon Valley Amerika Serikat dan Solo Technopark. Menurutnya, kebijakan publik suatu kota bisa dihasilkan dari riset yang dilakukan BRIDA. Sehingga pembangunan kota sesuai dengan kebutuhan kota dan warganya.
"Dengan adanya BRIDA maka perencanaan dan pengambilan kebijakan publik bisa berdasarkan dari hasil riset dan kajian yang mendalam," ujarnya.
William menyampaikan bahwa ada banyak perguruan tinggi di Kota Surabaya yang menghasilkan banyak sekali jurnal penelitian, sehingga diharapkan hasil penelitian di kampus tidak berhenti di perpustakaan saja, tapi penelitian yang dikerjakan benar-benar adalah kebutuhan masyarakat dan industri swasta baik skala besar maupun UMKM
"BRIDA juga bisa menjadi jembatan antara dunia akademisi, Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) dan pemerintahan. UMKM yang mengajukan permodalan ke pemerintah Kota Surabaya harus bekerjasama dengan akademisi untuk membuat kajian pengembangan usahanya. Baik itu untuk riset tentang kualitas produk, sistem manufaktur atau pemasarannya," Jelas William
William juga menambahkan bahwa Presiden Jokowi memiliki program hilirisasi sehingga banyak riset dan inovasi bisa dilakukan di Surabaya. Maka dari itu, ia meminta Walikota Eri Cahyadi dan Pemkot pada awal tahun 2024 Surabaya harus sudah memiliki BRIDA.
"Kami mendukung penuh program hilirisasi Presiden Jokowi, dan Surabaya memiliki kemampuan serta sumber daya yang cukup untuk melakukan banyak riset, misalnya riset recycle baterai mobil listrik atau pengembangan baterai listrik yang efisien. Mengingat Indonesia adalah penghasil nikel terbesar di dunia," pungkas William.