DPRD Dorong Pemkot Surabaya Ganti Transportasi Publik Ramah Lingkungan
DPRD Kota Surabaya mendorong wacana kebijakan konversi kendaraan berbahan fosil ke berbahan listrik untuk kendaraan transportasi publik setelah pemerintah kota memulai inisiasi untuk menyewa mobil listrik untuk kendaraan dinas.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni mengatakan bahwa trend masyarakat global yang mengharapkan energi hijau dalam setiap aktivitas harus dipersiapkan dan disambut dengan baik.
Menurutnya, Pemkot Surabaya sudah melakukan langkah yang benar dengan mulai mengkonversi kendaraan dinas dari berbahan fosil ke berbahan listrik.
"Semoga sektor transportasi publik juga akan dilakukan langkah yang sama, baik pengadaannya dilakukan oleh Pemkot Surabaya dengan biaya APBD maupun menggandeng sektor swasta untuk masuk dalam sektor transportasi publik kita, tentu dengan pemberian insentif, kemudahan dan kepastian hukum trayek dalam jangka waktu panjang," terangnya.
Ketua DPD Golkar Surabaya ini menilai Pemerintah pusat sedang berjuang untuk mengurangi ketergantungan impor BBM yang selama ini menurutnya membuat neraca APBN tidak sehat.
"Kalau kebijakan konversi kendaraan berbahan fosil ke kendaraan berbahan listrik ini berhasil akan mengurangi konsumsi BBM kita sebesar 29,8 juta barel perhari kalau kita sudah mampu mendorong konversi ini ke angka 13 juta motor listrik dan 2 juta mobil listrik," ucapnya.
Untuk itu, lanjut Toni, Pemkot Surabaya harus menyiapkan hal tersebut, di samping mendukung kebijakan konversi kendaraan ini juga harus menyiapkan tenaga kerja di Surabaya, melalui Balai Latihan Kerja (BLK) yang memberikan pelatihan tentang keteknisian tentang sepeda motor dan mobil listrik.
"Pemkot bisa mengundang seluruh distributor motor listrik dan mobil listrik untuk memberikan pelatihan terhadap anak muda Surabaya tentang teknologi dan perawatan motor dan mobil listrik. Sehingga, bisa menjadi modal pengetahuan dan kemampuan dalam membuka lapangan pekerjaan dimasa yang akan datang," tuturnya.
Menurut Toni, ketika kebijakan konversi ini berjalan, juga harus disertai dengan kebijakan pengetataan operasional kendaraan (truk) tua yang ada di kota Surabaya.
"Karena tujuan dari konversi dari energi fosil ke energi hijau adalah agar rakyat Surabaya bisa menikmati langit Surabaya biru, tidak hitam pekat karena polusi yang ditimbulkan salah satunya dari kendaraan truk tua yang masih dibiarkan beroperasi di Kota Surabaya," pungkasnya.