DPRD Surabaya Dorong Pemkot Bantu Keluarga Almarhum Petugas KPPS
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti meminta kepada Pemerintah Kota Surabaya membantu pembiayaan pendidikan anak almarhum Ketua KPPS 42 Ngagel Rejo, Wonokromo, Joko Budiono.
"Saya mewakili DPRD Kota Surabaya sudah datang ke rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa. Kami mendorong agar pendidikan dari putra-putri almarhum ini bisa diperhatikan," ucapnya, Rabu, 21 Februari 2024.
Reni menerangkan, almarhum Joko Budiono meninggalkan tiga anak, dan anak sulungnya sedang menjalani pendidikan di salah satu universitas swasta di Surabaya.
"Anak yang berkuliah UKT-nya Rp8 juta per semester. Ibunya tidak bekerja, jadi bisa dibantu untuk keringanan," tambahnya.
Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga telah berkomunikasi dengan pihak kampus agar anak almarhum mendapatkan keringanan pembayaran UKT, sembari menunggu langkah selanjutnya yang akan ditempuh oleh Pemkot Surabaya.
"Saya sudah komunikasi dengan salah satu dosen tetapi nanti tetap, anaknya ini saya minta untuk membuat surat pengajuan keringanan kepada kami," ungkapnya.
Reni juga memastikan anak kedua dan ketiga almarhum yang sedang duduk di bangku SMA dan SD, akan mendapatkan beasiswa atau bantuan pembiayaan pendidikan.
"Untuk yang SMA sudah dipastikan dapat beasiswa Pemuda Tangguh dari Pemkot Surabaya. Kemudian yang masih SD juga sudah terpantau dan dibantu," tambahnya.
Selain bantuan pembiayaan pendidikan terhadap anak-anak almarhum, Reni juga mendorong Pemkot Surabaya untuk membantu kebutuhan sehari-hari keluarga almarhum, dengan memberikan bantuan pemberdayaan ekonomi kepada istri almarhum.
"Selama ini Pak Joko sendiri yang menjadi kepala keluarga. Kemarin hanya mengeluhkan biaya pendidikan, lalu kebutuhan sehari-hari, jadi kita pikirkan solusi bagaimana membantu untuk sumber pendapatannya," katanya.
Berkaca kepada kejadian yang menimpa almarhum Joko Budiono, Reni berharap kejadian serupa tidak menimpa petugas KPPS lainnya yang akan bertugas pada pemilihan gubernur (Pilgub) dan pemilihan walikota (Pilwali) 2024 mendatang.
"Nanti saat Pilkada tidak serumit ini, hanya ada Pilgub dan Pilwali, jadi saya rasa akan lebih singkat. Tapi screening kesehatan tetap dilakukan secara detail," tegasnya.
Reni juga mendorong kepada badan penyelenggara pemilu untuk melaksanakan simulasi secara rinci dan lengkap, sehingga petugas KPPS bisa mendapat gambaran mengenai pekerjaannya saat hari pencoblosan nanti.
"Simulasi perlu dilakukan untuk rentang waktunya, lalu kalau waktunya istirahat harus istirahat, dan petugas jangan terlalu memforsir. Semoga ini tidak terjadi kejadian seperti ini lagi," pungkasnya.
Seperti diberitakan Ngopibareng.id sebelumnya, Ketua KPPS 42 Ngagel Rejo, Joko Budiono meninggal dunia pada Jumat, 16 Februari 2024, dalam usia 51 tahun dan telah dimakamkan di TPU Keputih, Sukolilo, Surabaya. Almarhum meninggalkan istri beserta tiga buah hatinya.
Advertisement