DPRD Surabaya Cium Dana Insentif Covid Disusupi Kampanye
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya, Reni Astuti mencium pencairan dana insentif kampung tangguh di Surabaya disusupi dengan unsur kampanye menjelang Pemilihan Walikota (Pilwali) Surabaya.
Karena dana insentif kampung tangguh baru akan keluar pada bulan November 2020 mendatang, sementara pandemi virus corona atau Covid-19 ini sudah berjalan sejak April lalu. Utamanya ketika masyarakat terdampak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Ada kondisi kita melihat ketika masyarakat sangat membutuhkan tapi dana tidak segera dicairkan. Di awal masa pandemi bulan April, masyarakat diminta buat kampung tangguh tapi tidak segera disuport anggaran. Sehingga masyarakat yang terdampak ekonomi ikut swadaya," kata Reni ketika ditemui usai diskusi di Hotel Mercure, Surabaya, Jumat 2 Oktober 2020.
Lanjut Reni, padahal sejak April dana tersebut sudah tersedia dengan total anggaran sebesar Rp6,49 miliar dan siap dibagikan kepada 1.298 kampung tangguh yang ada.
Ia mengaku, keterlambatan pemberian dana insentif ini diketahui langsung dari warga ketika ia dan anggota DPRD Surabaya lainnya melakukan reses.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengaku, pihaknya sudah mendorong Pemerintah Kota Surabaya untuk segera mencairkan dana tersebut. Tapi hasilnya nihil karena tak segera dicairkan.
“Harusnya antisipatif pencegahan sejak dini itu penting untuk memperkuat protokol kesehatan, kemudian yang kena isolasi mandiri dana itu dibutuhkan banget tapi tidak segera disuport,” katanya.
Kini, kata Reni, anggota legislatif akan melakukan pemantauan ketat terhadap penggunaan anggaran tersebut agar tidak digunakan sebagai alat kampanye.