DPRD Sidak Proyek Alun-alun Jember, Progres Capai 30 Persen
Komisi A DPRD Jember melakukan inspeksi mendadak (sidak) proyek rehab Alun-alun Jember, Senin, 12 Agustus 2024. Pada kesempatan itu, Komisi A meminta pengawas dan pelaksana proyek diletakkan di tempat yang mudah terlihat.
Ketua Komisi A DPRD Jember Tabroni mengatakan berdasarkan pantauan, progres pengerjaan Alun-alun Jember sampai saat mencapai 30 persen. Dengan progres tersebut, Tabroni belum bisa menyimpulkan proyek bisa selesai tepat waktu atau tidak.
Saat meninjau pembangunan air mancur, komisi A menemukan beton yang belum terpasang. Padahal sesuai desain, beton itu harus dipasang terlebih dahulu. Karena itu, Komisi A meminta pengawas dan rekanan melakukan perbaikan.
Pada kesempatan itu, Komisi A juga meminta papan informasi proyek diletakkan di luar, di pinggir jalan, agar bisa dilihat publik. Hal itu perlu dilakukan agar publik juga memantau proyek senilai Rp 24 miliar itu.
Lebih jauh Komisi A berharap proyek Alun-alun Jember dikerjakan sesuai spesifikasi dan kualitas sesuai kontrak. Sebab, ketika proyek selesai, tampilan Alun-alun Jember akan berubah 75 persen.
“Kita ingin melihat progres rehab alun-alun, karena alun-alun ini wajahnya akan berubah 75 persen. Sidak ini dilakukan agar semua aktivitas proyek berjalan dan sesuai kontrak,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman, dan Cipta Karya Jember Rahman Anda mengatakan, sesuai ini progres rehab Alun-alun Jember telah on the track.
Proyek yang dikerjakan oleh PT Joglo Multi Ayu dari Jakarta itu memang sempat terkendala saat ada even Jember Fashion Carnaval. Namun, selama JFC berlangsung, pembangunan juga berlangsung.
Rahman memastikan, rehab Alun-alun Jember dapat selesai pada bulan Oktober 2024 mendatang. Sampai saat ini progres landscape mencapai 30 persen dan videotron mencapai 35 persen.
Agar dapat selesai tepat waktu, Rahman telah meminta rekanan menambah jumlah tenaga kerja dan peralatan. Terutama pada saat pemasangan granit yang akan dilakukan pada pekan ini.
Selain itu, Rahman juga meminta rekanan segera mendatangkan material yang dibutuhkan. Seperti granit dan ornamen yang diperlukan.
“Saya sudah mengecek untuk granit pabrikan sudah tersedia. Beberapa ornamen yang masih perlu dipersiapkan oleh penyedia berupa ornamen patung garuda, pelengkung Argopuro, dan seribu gumuk,” katanya.
Rahman juga meminta pengawas memastikan material yang didatangkan sesuai dengan kontrak. Salah satunya pasir harus dengan kualitas kandungan lumpur di bawah 5 persen.
“Kami sering kali meminta penyedia agar material yang didatangkan sesuai spesifikasi yang telah kami tawar. Kami juga minta pengawas kaitan dengan pasir. Harus pasir Lumajang dengan kadar lumpur di bawah 5 persen. Pengawas harus mencermati ini,” pungkasnya.