DPRD Mojokerto Gemes, Pembagian Seragam Gratis Mesti telat
Program seragam gratis tahun ajaran 2022/2023 di Kota Mojokerto masih belum ada kejelasan soal kapan akan direalisasikan. Besar kemungkinan program seragam gratis ini akan molor.
Harapan orang tua murid kelas 8 untuk mendapatkan seragam gratis pun harus ditahan. Bayangan untuk menghemat pengeluaran keluarga, belum bisa terwujud. Para orang tua terpaksa harus merogeh kocek sendiri untuk membeli seragam sekolah anaknya.
Molor dalam pengadaan seragam gratis di Kota Mojokerto ini bukan kali pertama, menurut Ketua Komisi III DPRD, Ery Purwanti. Ery Purwanti menyebut, pada tahun 2019, 2020 dan tahun 2021 dia menyebut pernah mendapatkan laporan yang serupa. Pengadaan seragam gratis molor!
Kata Ery, harusnya Pemerintah Kota Mojokerto melakukan evaluasi dari kejadian sebelumnya. Sehingga, pengadaan seragam gratis yang molor bisa dihindari. Idealnya pengadaan seragam gratis ini sudah bisa kelar sebelum tahun ajaran dimulai. Sehingga saat siswa masuk mereka sudah bisa memakai seragam gratis. Namun, kenyataannya sekarang belum begitu.
"Harusnya kan waktu PPDB, sebelum mulai tahun ajaran baru siswa menerima seragam agar tidak sampai beli sendiri. Kan begitu logikanya. Kalau beli sendiri ya lumayan loh harganya," kata Ery, Senin 22 Agustus 2022.
Perempuan yang dipercaya partai PDI P menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Kota Mojokerto yang bertugas mengawasi pendidikan itu juga mengkritik dinas terkait mengubah waktu pelelangannya. Sehingga saat tahun ajaran baru dimulai pembagian seragam gratis bisa tepat waktu.
"Sudah biasa pengajuan tender selalu mepet. Misal tendernya di awal-awal tahun. Andaikan ada tender gagal, kan bisa tidak sampai menggangu waktu PPDB dan tidak sampai telat. Apakah sistemnya tidak bisa diperbaiki?" tanyanya.
Eri berjanji bakal menindaklanjuti dan menanyakan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto. Dia berharap tahun ajaran baru tahun depan, pembagian seragam gratis bisa tepat waktu. Sebab, pembagian seragam sekolah gratis merupakan program prioritas Pemerintahan Kota Mojokerto.
"Ini masukan buat saya, nanti saya tanyakan ke Dinas Pendidikan. Saya akan evaluasi dan kami akan diskusikan dengan Pemkot Mojokerto," tandas Ery.