DPRD Minta Eri-Armuji Lakukan Langkah Taktis Masalah Covid-19
DPRD Kota Surabaya menilai penanganan Covid-19 di Kota Pahlawan membutuhkan langkah taktis dari kepala daerah agar upaya memutus mata rantai virus corona bisa terlaksana dengan cepat. Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, DPRD menilai situasi pandemi Covid-19 ini luar biasa, sehingga membutuhkan langkah-langkah yang luar biasa pula dalam penanganannya.
"Upaya-upaya menyelamatkan rakyat harus dilakukan ekstra kerja keras dari kepala daerah," kata Adi, Senin 19 Juli 2021.
Walikota Surabaya Eri Cahyadi dan jajarannya, menurut penilaian DPRD, sudah berupaya dalam penanganan Covid-19, salah satunya telah mengoordinasikan berbagai sumber daya untuk membuka Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) di Kedung Cowek. Saat ini RSLT telah beroperasi untuk menampung pasien ringan dan sedang.
DPRD juga mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya dengan melakukan vaksinasi massal, seperti di Gelora 10 Nopember Tambaksari. Menurutnya, seluruh daya upaya dilakukan untuk menangani pandemi Covid-19, serta menciptakan kekebalan komunal atau herd immunity.
"Keberhasilan menyulap lapangan tembak menjadi rumah sakit telah memberikan kelegaan, di tengah sulitnya mencari bad rumah sakit di Surabaya akibat sudah melebihi kapasitas, dan daftar antrean yang mencapai puluhan pasien," ujarnya.
Untuk itu, DPRD meminta kepada Eri-Armuji, serta jajaran Pemkot Surabaya untuk terus mencari terobosan untuk menyulap lapangan atau tempat kosong lain sebagai rumah sakit darurat. Termasuk dalam membuka pelayanan kesehatan di puskesmas selama 24 jam, menurut Awi sapaan akrabnya, hal itu memberikan harapan bahwa warga yang terpapar tertangani dengan baik.
Meski begitu, dalam program puskesmas 24 jam, ia meminta Eri-Armuji untuk terus melihat keadaan lapanga, termasuk kesiapan tenaga-tenaga kesehatan. Ia menuturkan, kalau perlu Eri-Armuji harus menambah personel di semua Puskesmas di Surabaya untuk melayani pasien yang terpapar Covid-19. Begitu juga dengan kesiapan peralatan medis yang dibutuhkan, seperti oksigen dan obat-obatan yang dibutuhkan pasien.
"Jika semua aman dan tersedia, Puskesmas bisa menjadi tempat jujukan pasien ketika keadaan darurat," ujar Adi.
Selain itu, yang juga menjadi sorotan DPRD Surabaya adalah sulitnya mencari obat-obatan terapi Covid-19 dan oksigen. Karena terdapat sejumlah kasus warga yang positif Covid-19 dengan saturasi oksigen rendah di bawah 95 sebagai ambang batas, namun kesulitan mencari oksigen. Begitu pula dengan obat-obatan, yang stok terbatas di tengah kebutuhan besar masyarakat, baik obat medis maupun obat alternatif.
"Kami mendukung aparat penegak hukum dan Pemkot Surabaya bertindak untuk mengatasi kebutuhan oksigen dan obat-obatan yang hari-hari ini sangat dibutuhkan warga masyarakat," kata Adi.
Advertisement