DPRD Kota Usulkan TPA Benowo Jadi Lahan Parkir, Dispora masih Pikir-pikir
Polemik tentang lahan parkir di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) sampai dengan saat ini belum menemui solusi. Pasalnya, dalam rapat koordinasi antara DPRD Kota Surabaya dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya pada siang tadi, belum menemukan kata sepakat.
Ketua DPRD Kota Surabaya, Armudji sebenarnya sudah mengusulkan agar lahan parkir untuk Stadion GBT bisa memanfaatkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo. Menurutnya, hanya tempat itu yang bisa menjadi solusi dalam waktu dekat, sebelum kompetisi Liga 1 dimulai pada Februari 2018 nanti.
"Mungkin dalam waktu dekat ini TPA Benowo bisa jadi solusi lahan parkir GBT. Karena tempatnya yang luas dan cukup di sebelah utaranya GBT," ujar Armudji saat rapat koordinasi di ruang rapat utama, lantai 3 Gedung DPRD Kota Surabaya.
Selain mengusulkan TPA Benowo sebagai lahan parkir Stadion GBT, Armudji juga mendesak kepada Dispora agar mempermudah Persebaya dalam hal perizinan pemakaian Stadion GBT untuk laga tanding dan latihan Persebaya. Armudji menilai tim kebanggan Kota Surabaya ini selalu dihalangi terkait proses izin. Sehingga, saat latihan Persebaya selalu berpindah-pindah tempat. Padahal mereka tim asli Surabaya, harusnya mendapatkan kemudahan dalam memakai fasilitas.
"Persebaya gak dapat uang dari kita, tapi mereka berhasil membanggakan nama Surabaya. Lah kok sekarang mau dipersulit. Apalagi, disana juga dilakukan pembinaan yang harusnya kita fasilitasi," katanya.
Namun usulan agar memanfaatkan TPA Benowo sebagai lahan parkir, tak serta merta bisa diterima oleh Kepala Dispora Surabaya, Afghani Wardhana. Kata dia, pihaknya saat ini masih mencarikan solusi untuk lahan parkir GBT. Menurut dia, mencari solusi lahan parkir di daerah stadion itu tidak mudah.
"Kami butuh waktu untuk memastikan lahan parkir GBT, karena tidak mudah memanfaatkan lahan secara sembarangan untuk digunakan sebagai lahan parkir," kata Afghani.
Diketahui sebelumnya, pihak manajemen Persebaya mengadu kepada anggota Komisi A DPRD Surabaya, soal keterbatasan lahan parkir di Stadion GBT. Menurut manajemen Persebaya, masalah parkir ini masih menjadi kendala terbesar, untuk adakan laga besar di Stadion GBT. Contoh paling dekat, adalah saat laga persahabatan antara Persebaya dengan PSS Sleman sekitar awal Desember lalu. Saat itu, ribuan penonton yang sudah pegang tiket malah tak bisa masuk karena terjebak kemacetan di sekitar Stadion GBT. (hrs)
Advertisement