DPRD Kota Surabaya Ajak Peserta Pemilu 2024 Patuhi Aturan
Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni, mengajak seluruh kontestan Pemilu 2024 untuk taat dan tunduk terhadap peraturan yang telah ditetapkan.
Ia juga meminta, seluruh peserta pemilu memiliki tanggung jawab moral untuk mempertahankan kondusivitas Kota Surabaya jelang masa tenang, Minggu hingga Selasa, 11-13 Februari 2024, sampai tiba hari pemungutan suara, Rabu 14 Februari mendatang.
Ketua DPD Partai Golkar Surabaya ini menyatakan, tensi politik yang menghangat adalah hal yang biasa di dalam iklim demokrasi. Hal ini justru menunjukkan api demokrasi tetap berkobar dan menyala di tengah-tengah masyarakat.
“Dalam setiap perlombaan atau kompetisi pasti ada persaingan. Semuanya mengerahkan segala tenaga dan pikiran yang dimiliki untuk dapat memenangkan hati masyarakat,” ujarnya, Jumat 9 Februari 2024.
Toni, sapaan akrabnya juga menegaskan, sistem demokrasi yang berjalan saat ini merupakan kesepakatan bersama. Sehingga pemilihan umum hanya sebagai sarana untuk memilih sosok yang memegang tampuk kepemimpinan nasional dan lokal.
Oleh sebab itu, Toni minta seluruh pemangku kepentingan memiliki tanggung jawab moral untuk senantiasa menjaga, melestarikan, dan melakukan perbaikan terhadap demokrasi di masa yang akan datang.
“Demokrasi saat ini memberikan peluang kepada siapapun untuk menjadi pelayan masyarakat, baik di tingkat eksekutif maupun di legislatif. Maka dari itu, kita memiliki kewajiban untuk terus membangun kesadaran publik bahwa pemilu hanya proses lima tahunan, tapi persaudaraan sebagai sesama anak bangsa itu selamanya," tegasnya.
Terkait potensi kerawanan penyelenggaraan di Kota Surabaya, Toni mengatakan, sejauh ini upaya yang dilakukan oleh Walikota Surabaya bersama Forkopimda Surabaya sudah berjalan dengan baik.
Langkah yang dilakukan yakni melakukan analisa potensi kerawanan dan pendekatan kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat, bertujuan memelihara keamanan Kota Pahlawan.
“Namun yang lebih penting dari itu, masyarakat sudah memiliki spirit nilai-nilai kepahlawanan Surabaya, sehingga dalam laku sehari-hari, sudah terbiasa dengan perbedaan dan keberagaman itu menjadi pondasi yang kuat dalam membangun relasi sosial," tutur Toni.
Ia juga menyatakan, setiap partai politik kontestan pemilu di Kota Surabaya selama ini telah membangun hubungan yang baik satu sama lain. Pertemuan rutin juga digelar setiap satu bulan sekali, yang dicetuskan oleh Walikota Surabaya Eri Cahyadi.
“Kuncinya adalah kedewasaan dalam politik, sebagai makhluk pecinta demokrasi kita harus meyakini Fox Populi Vox Dei, suara rakyat suara Tuhan. Suara apapun yang diberikan oleh masyarakat di TPS nanti adalah soal beruntung dan tidak beruntung. Bukan soal siapa yang terbaik. Semua kontestan pemilu adalah kader terbaik bangsa,” pungkas Toni.