DPRD Kota Probolinggo Urunan Perbaiki Jalan Berlubang
Sejumlah anggota Komisi III DPRD Kota Probolinggo punya cara sendiri menyampaikan protes terkait kerusakan jalan.
Mereka urunan membeli material seperti, batu koral, pasir, dan semen, kemudian menambal jalan berlubang di Jalan Brantas, Kota Probolinggo, Selasa, 12 Mei 2020.
Jalan Brantas diketahui sudah lama rusak. Komisi III juga sudah menyampaikan kepada eksekutif agar badan jalan yang rusak segera diperbaiki.
“Akhirnya kami turun sendiri untuk menambal badan jalan yang rusak seperti di Jalan Brantas. Ini bisa dikatakan cara kami protes terhadap Dinas PUPR dan Pemkot Probolinggo,” kata Ketua Komisi III DPRD, Agus Riyanto kepada wartawan, Selasa, 12 Mei 2020.
Siang itu politisi PDIP itu bersama anggota Komisi III lainnya, Robit Riyanto (PPP) dan Heru Poniman (Gerindra) dibantu seorang tukang batu mendatangi ruas jalan yang berlubang. Mereka kemudian menambal lubang jalan dengan material bangunan yang diangkut dengan mobil.
Agus mengatakan, anggota Komisi III berswadaya (urunan) untuk memperbaiki jalan yang rusak. Soalnya, jalan yang rusak itu dianggap membahayakan bagi pengendara motor.
“Kami menyayangkan, Jalan Brantas yang rusak tidak segera diperbaiki, justru anggarannya tersedot dalam refocusing penanggulangan Covid-19,” ujar Agus.
Dikatakan Komisi III tidak menolak sebagian anggaran dialihkan untuk penggulangan Covid-19 tetapi perbaikan jalan yang sifatnya mendesak jangan sampai diabaikan.
Perbaikan Jalan Brantas, kata Agus, sebenarnya sudah dianggarkan Rp1 miliar pada tahun 2020 ini melalui Dana Insentif Daerah (DID). DID juga digunakan untuk pembangunan jembatan menuju bakal lokasi RSUD baru.
Senada dengan Agus, Heru Poniman mengatakan, Dinas PUPR memiliki dana swakelola yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk menambal-sulam Jalan Brantas. Tetapi kenyataannya jalan yang rusak belum juga diperbaiki.
“Mengapa dana swakelola Dinas PUPR sebesar Rp800 juta hingga 1 miliar tidak juga dimanfaatkan untuk perbaikan jalan yang rusak?” ujarnya.
Sejumlah warga setempat juga mempertanyakan, mengapakan Jalan Brantas tidak segera diperbaiki. “Jalan Brantas sangat rawan bagi pengendara motor terutama saat huja karena lubang jalan tidak terlihat,” ujar Syamsuri.
Seorang ibu ada anaknya yang naik motor pernah ngglundhung di Jalan Brantas karena roda sepedanya terperosok ke dalam lubang.
Advertisement