DPRD Kota Malang Siap Tampung Keluhan Driver Grab
Beberapa anggota DPRD Kota Malang terlihat menemui ratusan driver Grab yang berunjuk rasa di Gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur, Selasa 15 Januari 2019. Para wakil rakyat ini berjanji memperjuangkan tuntutan para driver.
Ketua DPRD Kota Malang, Bambang Heri Susanto mengatakan berdasarkan kesimpulan, aksi demo kali ini menyuarakan tentang peningkatan kesejahteraan para driver Grab di Malang.
"Yang dari awal sudah menuju jalan yang baik, tapi hari-hari terakhir ini menurun," katanya.
Bambang menjelaskan, awalnya target tutup poin di Grab hanya 20 trip saja untuk mendapatkan bonus. Kemudian naik menjadi 30 trip. Hingga saat ini menjadi 48 trip dalam sehari.
"Terus dari angka Rp 4 ribu menerimanya hanya Rp 1.300, parkirnya Rp 2 ribu kena PPnya Rp 300. Terimanya itu hanya Rp 2.700, kan kasian," bebernya.
Oleh karena itu, DPRD Kota Malang hendak mengakomodir segala keluhan para driver Grab di Malang. Kedepannya, anggota dewan hendak mengundang pengurus Grab.
"Kita samakan persepsi dari teman-teman grab ini sehingga ada solusi. Kami hanya menampung aspirasi saja. Manajemen yang di Malang kita undang, satu-satu jangan diketemukan bersama," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan driver Grab berunjuk rasa di Gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur, Selasa 15 Januari 2019. Para driver ini menggelar demo untuk menyuarakan target tutup poin dari perusahaan yang dirasa terlalu tinggi.
Awalnya, ratusan driver ini demo di Kantor Perwakilan Grab Kota Malang. Merasa tak puas dengan respon manajemen Grab, para driver yang mengenakan jaket khas hitam hijau ini pun memindahkan unjuk rasa di depan gedung dewan.
Tuntutan yang disampaikan para driver dalam unjuk rasa ini antara lain agar manajemen Grab menaikan tarif dasar Rp 4 ribu serta menjadikan semua order adalah prioritas.