DPRD Dorong Pemkot Surabaya Perbanyak Riset soal Pangan
Proses perumusan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Surabaya tahun 2025-2045 tengah berjalan. DPRD Surabaya meminta agar dalam perencanaan tersebut betul-betul dipastikan program yang mampu mengakomodir kebutuhan di masa depan.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Surabaya A. Hermas Thony. Menurutnya tantangan Kota Surabaya dalam 20 tahun ke depan bukan hanya dari eksternal saja. Tetapi juga urusan internal.
Oleh sebab itu, politikus Gerindra ini meminta agar antisipasi terhadap setiap potensi yang bisa mengganggu stabilitas bisa ditangani dengan baik. Salah satunya soal ketersediaan bahan pangan.
"Karena itu saya meminta agar Surabaya ini harus segera memiliki badan riset daerah (Brida). Agar bisa mendukung pelaksanaan riset soal pangan," paparnya.
Menurutnya hal ini penting untuk segera dilakukan. Sebab Pemerintah Kota Surabaya harus memikirkan bagaimana membangun kerjasama dengan daerah lain. Untuk memastikan keamanan suplai pangan penduduk Kota Pahlawan.
Salah satunya dengan mengembangkan riset pangan. Lalu hasil dari riset itu diberikan ke daerah yang bekerjasama dengan Surabaya. Agar bisa dilaksanakan oleh daerah tersebut dan tercapai win-win solution, antara daerah penghasil dan konsumen.
"Maka setelah berhasil, hasil dari pemanfaatan riset dan hasil pertaniannya bisa diberikan ke Surabaya. Dengan begitu ketahanan pangan Surabaya bisa tetap terjaga," terang Thony.
Hal lain yang perlu direncanakan adalah tentang ketersediaan lapangan kerja. Karena kedepan kebutuhan tenaga kerja manusia akan terus turun. Sebab perkembangan teknologi menyebabkan ketergantungan terhadap manusia kian turun.
"Pemkot Surabaya juga harus mempersiapkan home industri yang mensuplai kebutuhan hulu hingga hilir. Sistemnya padat karya, sehingga banyak yang terserap," terang Thony.