DPRD Desak Pemkot Surabaya Bagikan Beras Bantuan
Anggota DPRD Surabaya melakukan inspeksi mendadak di Gedung Wanita Jalan Kalibokor Surabaya. Ditemukan ratusan ribu kilogram beras bantuan dari berbagai pihak di Surabaya menumpuk sejak satu bulan terakhir dan tak juga didistribusikan. Pemkot mengaku beras menumpuk lantaran pihaknya masih mendata warga yang berhak menerima bantuan.
Camelia Habiba selaku Bendahara Fraksi PKB Surabaya mengatakan, dirinya pada Rabu, 22 April 2020 telah menemukan ratusan ribu kilogram beras disimpan di gedung tersebut."Pemerintah kota sudah satu bulan ini menumpuk beras-beras bantuan dari stake holder dari beberapa pihak yang ada di Surabaya," kata Habiba setelah melakukan sidak.
Ia lantas meminta Pemkot segera membagikan beras kepada masyarakat yang membutuhkan akibat dampak covid-19. "Fraksi PKB minta segara itu dikeluarkan dan dibagikan kepada masyarakat," tandas perempuan yang juga Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya itu.
Menurut hasil sidak, ia menyebutkan ada sekitar 326.25 ribu kg beras yang masih berada di Gedung Wanita. Sementara, lanjut Habiba, yang 200 ribu kg itu dari sekolah Tiga Bahasa Xin Zhong Surabaya.
Ia mempertanyakan, mengapa Pemkot masih menumpuk beras sebanyak itu, terlebih tinggal hitungan hari masyarakat akan memasuki bulan Ramadan. Dan kebutuhan-kebutuhan keluarga semakin menipis karena tidak bisa beraktivitas.
"Makanya, Fraksi PKB meminta segera mengeluarkan beras yang ada di Gedung Wanita," tuturnya. Ia mengaku, hingga saat ini belum menerima penjelasan dari pihak Pemkot, mengenai beras-beras tersebut.
"Sekali lagi, beras itu bukan haknya Pemkot, itu bukan milik Pemkot. Beras itu oleh stake holder untuk warga masyarakat. Pemkot hanya ditugasi untuk membagi, Jadi, Pemkot tidak boleh menahan bantuan itu," tegasnya.
Habiba mengatakan, penjagaan di Gedung Wanita itu terbilang sangat ketat. Bahkan, dirinya selaku anggota DPRD kota Surabaya pun awalnya tidak diperbolehkan masuk. "Sangat steril tadi. Saya aja gak boleh masuk. Cuma saya bilang kalau disuruh Pak Sekda," imbuhnya.
Sementara itu, Muhammad Fikser selaku koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya memastikan beras dari swasta tersebut akan segera dibagikan. Namun untuk tanggal pasti pendistribusian, Ia tidak bisa menyebutkan. Sebab masih harus mendata terlebih dahulu orang-orang yang berhak mendapatkannya.
“Angkanya ini (data yang membutuhkan bantuan, red) kan bertambah. Kalau kita pakai angka MBR kan sudah ada. Namun kita lihat (data MBR, red) dari pandemik ini kan meningkat. Nah itu kita hitung dulu,” ujarnya.
Ia juga mengatakan pendataan ini sangat diperlukan. Agar bantuan yang diterima sesuai dan tepat sasaran. “Nanti kan (bantuan) ada yang dari pusat, provinsi dan kota. Biar tidak double dapatnya,” katanya.
Fikser memastikan bahwa bantuan sembako akan tersalurkan. Namun terkait mekanismenya, Ia belum bisa menyebutkan. Sebab banyak skema yang bisa diterapkan saat pembagian. “Jadi kita tidak ngomong dulu mekanismenya. Pada saat pelaksanaan akan kita informasikan,” pungkasnya.