DPRD Banyuwangi Gelar Paripurna Nota Pengantar KUPA-PPAS 2020
DPRD Banyuwangi menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian nota pengantar Kebijakan Umum Perubahan Anggaran serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) 2020, Jumat, 4 September 2020. Rapat paripurna ini digelar secara virtual sebagai bentuk penerapan protokol kesehatan.
Rapat paripurna kali ini dipimpin Wakil Ketua DPRD Michael Edy Hariyanto. Sedangkan Bupati Abdullah Azwar Anas mengikuti rapat paripurna dari ruang kerjanya di Pemkab Banyuwangi.
Dalam rapat daring itu, Bupati Anas menyatakan KUPA-PPAS APBD 2020 ini diharapkan menjadi rancangan langkah antisipatif terhadap dinamika yang berkembang akhir-akhir ini. Selain itu, diharapkan juga bisa menjadi akselerasi prioritas arah kebijakan sesuai kapasitas fiskal daerah.
Dia pun mengajak masyarakat untuk tetap tegar menghadapi situasi berat pandemi Covid-19 dan ancaman resesi ekonomi. Menurutnya, ancaman resesi itu tidak hanya terjadi di Banyuwangi, tetapi hampir di seluruh tempat di Indonesia, bahkan hampir di seluruh dunia.
“Saya berharap kita semua menguatkan langkah, melakukan akselerasi dengan segenap upaya dan kemampuan yang kita miliki. Insya Allah, dengan mengharap ridha Allah kita bisa melewati masa-masa sulit dan tantangan yang terjadi saat ini,” harapnya.
Anas juga menjelaskan komposisi rancangan PPAS Perubahan APBD 2020. Pendapatan daerah ditarget sebesar Rp3,207 triliun atau terjadi penurunan sebesar Rp132,54 miliar dibanding target pada APBD induk yang mencapai Rp3,339 triliun. Sebaliknya, pos belanja daerah diestimasi naik dari Rp3,375 triliun menjadi Rp3,39 triliun.
Pada kesempatan itu, Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto menyatakan, tahun 2020 ini masih menyisakan empat bulan lagi. Dalam waktu yang tersisa ini, DPRD Banyuwangi melalui komisi III akan memberikan rangsangan untuk memenuhi target pendapatan asli daerah (PAD).
"Karena masih empat bulan, kita masih berusaha mana yang bisa ditingkatkan. Kita sama-sama pemerintah dan DPRD," ujar politisi Partai Demokrat tersebut.
Dia memahami target PAD memang turun akibat banyaknya refocusing akibat adanya pandemi Covid-19. Menurutnya, Banyuwangi relatif masih bisa bertahan dibanding dengan daerah lain. Pembangunan masih ada yang berjalan. Walaupun pembangunan itu hanya hal yang sifatnya prioritas.
"Kita tetap memberikan semangat, DPRD memberikan semangat kepada dinas-dinas untuk meningkatkan PAD," tegasnya.