Arzeti Bilbina Prihatin Konflik Pemprov Jatim Vs Pemkota Surabaya
Ribut-ribut masalah mobil laboratorium polymerase chain reaction (PCR) antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) vs Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sampai juga ke telinga Arzeti Bilbina. Artis yang sekaligus anggota Komisi IX DPR RI ini mengaku prihatin.
Menurut dia, konflik pemimpin daerah dinilai bisa menghambat percepatan penanganan Covid-19. "Saat ini bukan waktu yang tepat untuk berkonfik," tutur Arzeti Bilbina kepada Ngopibareng.id, pada Kamis 4 Juni 2020.
Semua pihak, lanjut Arzeti Bilbina, sebaiknya bersinergi dan solid untuk memikirkan sektor perekonomiaan. Hal itu penting mengingat pandemi corona telah melemahkan sektor ekonomi. Terlebih banyak perusahaan yang melakukan PHK.
"Bukan hanya pemberian sembako pada hari itu saja, kemudian dua atau tiga hari kemudian sengsara lagi. Kan banyak perusahaan yang harus tutup sementara dan masyarakat di PHK, yang sebelumnya punya usaha pun harus tiba-tiba mati. Jadi semua harus bersinergi," tutur Arzeti yang digadang-gadang akan mendampingi mantan Kapolda Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin itu di bursa Pilwali Surabaya.
Arzeti Bilbinamengingatkan seluruh masyarakat, khususnya yang berada di Surabaya, untuk bersama-sama memutus rantai penyebaran Covid-19. Kuncinya ada pada individu masing-masing.
"Ayo bersama memutus rantai penyebaran Covid-19. Karena semua itu akan lebih optimal jika dimulai di diri kita sendiri," katanya.
Dia juga menambahkan, agar masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan. Mulai dari memakai masker, rajin cuci tangan, hingga physical distancing.
Langkah sederhana yang dilakukan oleh masyarakat itu, menurut Arzeti Bilbina, bisa membantu pemerintah untuk mempercepat penyelesaian pandemi covid-19 itu.
"Karena kan virus ini bisa mati dengan air dan sabun. Jadi itu dimaksimalkan di diri kita dan keluarga dulu. Tetap juga harus selalu berjarak ya dan pakai masker. Kalau itu dimaksimalkan, Insya Allah kita bisa terhindar dari penyakit ini," pesan dia.
Advertisement