DPR Vs Alokasi Anggaran Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
Komisi IV DPR RI mempertanyakan alokasi anggaran Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) dalam program pengadaan babi dan ayam lokal. Hal tersebut dibahas dalam rapat kerja (raker) dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin yang membahas finalisasi refocusing kegiatan dan realokasi anggaran dalam penanganan virus corona (Covid-19).
Dalam data Kementan, tertulis bahwa Ditjen PKH melakukan realokasi anggaran pengadaan babi jadi Rp5,03 miliar untuk 550 ekor. Jika dirincikan, maka harga seekor babinya mencapai Rp9 juta.
"Ini 550 ekor, di sini 1 ekor babi Rp9 juta? Itu babinya saya rasa nggak perlu diternak, dikasih bantuan langsung dijual dipotong sudah cukup. Nggak usah ada peternakan babi lagi," kata Ketua Komisi IV Sudin dalam rapat kerja virtual, Senin 4 Mei 2020.
Begitu juga dengan data anggaran pengadaan ayam lokal yang mencapai Rp26,9 miliar untuk 35.000 ekor. Sehingga, seekor ayam lokal tersebut harganya mencapai sekitar Rp 770.000.
"Heboh harga ayam Rp 770.000. Akhirnya yang jelek siapa namanya?" ujar Sudin.
Dia kemudian membandingkan ayam potong di pasar yang harga per kilogramnya di kisaran Rp13 ribu.
Tak hanya itu, Sudin juga mempertanyakan anggaran Ditjen PKH dalam program norma, standar, pedoman, dan kriteria direktorat teknis yang besarannya mencapai Rp44 miliar.
"Saya nggak mengerti ini. Saya tanya ke direktur, kok ada begini? Apa ini?" tanya Sudin.
Ia juga mempertanyakan anggaran Ditjen PKH dalam program manajemen perkantoran termasuk prasarana pencegahan Covid-19.
"Lalu ada manajemen perkantoran termasuk prasarana pencegahan Covid-19. dan paket bantuan. Ini bantuan apa senilai Rp81 miliar? 57 volume Rp81 miliar. Yang awalnya Rp90 miliar, turun jadi Rp81 miliar. Tolong, tolonglah. Negara ini dalam keadaan duka," pesan Sudin.