DPR Desak Pemerintah Optimalkan Hasil Riset Covid-19 Dalam Negeri
Komisi IX DPR RI mendukung keterlibatan aktif dari semua pihak yang telah melakukan riset dan inovasi untuk penanggulangan Covid-19. Termasuk pengembangan Vaksin Merah Putih yang menggunakan isolat virus asli dari Indonesia.
Pada rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Kamis 3 September Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek/BRIN Ali Ghufron Mukti berharap hasil-hasil riset inovasi di bidang kesehatan buatan dalam negeri ini diproduksi oleh industri dan lebih banyak digunakan serta dimanfaatkan oleh para pengguna. Sehingga mengurangi import dan ke depan, Indonesia tidak lagi bergantung pada produk luar negeri.
Kalau triple helix sudah jalan lalu ada kepastian jaminan bahwa kita bikin inovasi dan produk akan dibeli, maka kualitas dan harga akan semakin baik. Kenapa masih harus import padahal di sini ada. Komunikasi dan koordinasi ini harus berjalan sehingga ke depan tidak ada yg saling menyalahkan .
Kalau ini semua bisa dilakukan, peneliti dan produsen alkes semakin banyak yang bisa mandiri dan profesional. "Bayangkan dalam waktu 4 bulan saja sudah ada 61 inovasi baru yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya," kata Ghufron
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Mafiro, mendorong konsorsium riset dan inovasi Covid-19 untuk terus meningkatkan komunikasi, koordinasi, riset serta inovasi dalam negeri bersama seluruh pihak terkait, termasuk Kementerian Kesehatan, BUMN, dan industri.
"Secara khusus, kami mendesak Kementerian Kesehatan berkomitmen memanfaatkan hasil riset dan inovasi Covid-19 yang telah dihasilkan konsorsium dengan tetap mengutamakan aspek kejujuran, keterbukaan, akuntabilitas, serta keberpihakan kepada keamanan dan kesehatan masyarakat," kata politisi PKB tersebut.
Sementara itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio juga turut menjelaskan mengenai perkembangan dari Vaksin Merah Putih saat ini, dimana dalam 2 - 3 bulan ke depan pihaknya berharap sudah dapat memulai uji coba pada hewan.
Hadir pada kesempatan yang sama Plt Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Slamet, Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif Badan POM Rita Endang, Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir, perwakilan Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid -19 UNPAD Rodman Tarigan, Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM Hargo Utomo, Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell UNAIR Purwati, Ketua Pusat Riset Virologi dan Kanker Patobiologi FKUI RSCM Fera Ibrahim.
Advertisement