DPP PDIP Terbitkan Sebelas Surat Tugas Maju Pilkada 2024, Ada Nama Eri Cahyadi
DPP PDI Perjuangan telah menerbitkan sebelas surat tugas kepada para kadernya di Jawa Timur. Sebelas surat tugas itu adalah surat tugas untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, yang digelar pada bulan November 2024 nanti.
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi Jawa Timur Sri Untari Bisowarno menjelaskan, setelah kesebelas bakal calon bupati dan walikota tersebut diberikan surat tugas oleh DPP PDIP, maka konsolidasi di tingkat internal harus dilaksanakan sesegera mungkin.
"Konsolidasi internal tersebut ditujukan untuk memanaskan dan menyolidkan mesin partai di berbagai daerah," ucapnya, Senin 8 Juli 2024.
Anggota DPRD Provinsi Jatim ini juga menyebut, sebelas bakal calon kepala daerah yang telah menerima surat tugas tersebut juga diharapkan dapat berkomunikasi dengan partai politik lainnya di daerahnya masing-masing.
Hasil dari komunikasi tersebut diharapkan dapat membentuk suatu kerjasama, demi kemenangan dalam kontestasi politik yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang.
"Instruksi untuk melakukan komunikasi dengan partai-partai politik lainnya itu dimaksudkan agar nantinya mereka bisa mendapatkan dukungan yang lebih luas lagi," jelas Untari.
Tak lupa, DPP PDI Perjuangan juga memberi instruksi kepada sebelas bakal calon kepala daerah tersebut, untuk senantiasa terjun menemui masyarakat di daerahnya masing-masing.
"Kami juga menyampaikan kepada mereka untuk terus bekerja di lapangan, dengan prinsip kerja kerakyatan, itu yang harus dilakukan," pungkasnya.
Adapun sebelas sosok bakal calon walikota dan bupati yang telah menerima surat tugas dari DPP PDI Perjuangan, antara lain adalah Sanusi (Kabupaten Malang), Nur Arifin (Kabupaten Trenggalek), Marhaen (Kabupaten Nganjuk), Ahmad Fauzi (Kabupaten Sumenep), Ahmad Yani (Kabupaten Gresik), dan Sugiri Sancoko (Kabupaten Ponorogo).
Lalu ada, Mahoed (Kabupaten Bangkalan), Hanindhito Himawan Pramana (Kabupaten Kediri), Ony Anwar Harsono (Kabupaten Ngawi), Bambang Rianto (Kota Blitar), dan Eri Cahyadi (Kota Surabaya).
Advertisement