DPD RI Ajak Masyarakat Sukseskan Pancapaian Herd Immunity
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengajak masyarakat untuk menyukseskan target pencapaian kekebalan komunal (herd immunity) lewat mengikuti vaksinasi.
"Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras Kementerian Kesehatan bersama satuan tugas dan instansi lainnya yang turut membantu dalam program vaksinasi Covid-19. Tentunya hal tersebut juga berkat jerih payah para petugas vaksinasi dan jajaran pemerintah daerah yang mengebut pelaksanaan vaksinasi," kata LaNyalla dalam keterangan, Sabtu, 14 Agustus 2021.
Ia mengapresiasi keberhasilan pemerintah mencapai target penyuntikan dua juta dosis vaksin Covid-19 dalam sehari.
"Target penyuntikan dua juta vaksin dalam sehari disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Setidaknya sudah dua kali target tersebut tercapai," katanya.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan ada 2.415.382 dosis vaksin yang disuntikkan pada Selasa, 13 Juli 2021, dengan rincian 1.994.826 dosis vaksin yang disuntikkan ke penerima dosis pertama, dan 420.556 dosis untuk vaksinasi kedua.
Target kembali tercapai pada Kamis, 12 Agustus 2021, di mana ada 2.801.857 dosis vaksin yang disuntikkan ke masyarakat yang terdiri atas 1.317.784 suntikan dosis pertama dan 1.484.073 suntikan dosis kedua.
LaNyalla menuturkan peran serta masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan vaksinasi. "Antusias dan kesadaran warga membantu pemerintah untuk mencapai target vaksinasi. Jika terus seperti ini, saya optimistis target berikutnya yaitu pemberian lima juta dosis vaksin Covid-19 dalam sehari kepada masyarakat bisa terwujud," katanya.
Untuk mendukung target sasaran vaksinasi nasional yang sebanyak 208.265.720, LaNyalla berpesan kepada pemerintah daerah sebagai pelaksana program vaksinasi untuk cepat menghabiskan stok vaksin.
"Perbanyak dan permudah warga untuk mendapatkan vaksin, dan tidak perlu takut lagi kehabisan stok. Karena pemerintah baru saja mendatangkan lima juta dosis vaksin Covid-19 siap pakai merk CoronaVac yang diproduksi Sinovac," ujarnya.
LaNyalla juga berharap kekebalan kelompok bisa segera terjadi di wilayah Jawa dan Bali.Ia menuturkan saat ini, jumlah warga yang sudah terpapar Covid-19 di Jawa-Bali sudah mencapai 65 persen dari populasi.
Kemudian, cakupan vaksinasi berada di kisaran 10-11 persen. Jika digabungkan, angkanya telah lebih dari 70 persen, yang menjadi syarat kekebalan kelompok bisa terbentuk.
Dari data tersebut, pakar memprediksi tak akan ada lagi badai kasus Covid-19 terjadi di Jawa-Bali. Meski begitu, LaNyalla mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan tidak abai dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Karena ini baru sebatas prediksi. Jangan sampai kita lengah sehingga menyebabkan lonjakan kasus kembali terjadi. Mari berharap sekalipun peningkatan kasus Covid-19 terjadi, jumlahnya relatif lebih kecil dan bisa terkendali," ujarnya.
Advertisement