DPC PDIP Surabaya Sampaikan Keinginan PAC Usung Kader Asli ke DPP
Dalam menyongsong Pilwali Surabaya yang akan digelar pada Desember 2020 mendatang, Kader PDI Perjuangan Kota Surabaya yang berada di akar rumput, seperti Pimpinan Anak Cabang (PAC), Ranting, hingga Anak Ranting, mendesak Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan untuk mengusung kader sendiri di Pilwali Surabaya.
Keinginan tersebut ternyata didengar oleh pimpinan tertinggi PDIP di Surabaya, yakni Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, Adi Sutarwijono. Pria yang akrab disapa Awi ini mengatakan, dirinya sudah tahu permintaan dari kader-kader PDIP di Surabaya. Bahkan, ia mengaku sudah menyampaikan semua saran dan keinginan mereka secara langsung ke DPP.
"Terkait itu kami sudah melaporkan semua ke DPP," kata Awi, Minggu 28 Juni 2020.
Menurutnya, keinginan kader PDIP di akar rumput adalah hal yang wajar. Dikarenakan akar rumput juga sudah memiliki calon yang dekat dengan mereka.
Meski banyak saran dan keinginan dari akar rumput, Awi memastikan DPC PDIP Surabaya secara lembaga dan secara keanggotaan, akan tegak lurus dan menerima semua keputusan surat rekomendasi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, apa pun keputusannya.
Sebelumnya, beberapa akar rumput PDIP Surabaya mendesak DPP untuk mengusung kader sendiri di Pilwali Surabaya.
Salah satunya Ketua PAC PDIP Tandes Surabaya, Achmad Heri Wiyono. Ia mengatakan apabila DPP mengusung kader sendiri di pemilihan Walikota Surabaya alias kader asli, maka bisa dipastikan jalannya pemerintahan di Kota Surabaya akan didukung penuh tanpa terkecuali.
Bahkan jika keputusan Pemkot Surabaya pahit sekalipun, akan tetap didukung dengan masukan kepada Walikotanya. Seperti yang mereka lakukan saat ini, kendati Walikota Surabaya Tri Rismaharini merupakan orang baru di PDIP.
"Kita yang ada di bawah selalu disampaikan dan diingatkan oleh Dewan pimpinan cabang pada saat itu. Kita harus mendukung apa pun kebijakan pemerintah Kota Surabaya, meskipun pahit rasanya, andaikata harus kita telan, ya kita telan. Ibaratnya harus kita lindungi Pemerintah Kota Surabaya kan, karena beliau dari PDIP Perjuangan. Meskipun itu bukan kader asli," kata Heri.
Selain itu, dengan diusungnya kader asli. Maka intrik dan gesekan antar kader pun bisa dihindari. Karena mereka sudah mengenal secara personal maupun partai.
Sementara itu, menurut Ketua Ranting PDIP Kapasari Surabaya Ana Sumarni, kader PDIP di Surabaya banyak yang paham dan tahu kondisi lapangan, serta bekerja untuk rakyat itu bagaimana.
"Lho ya harus kader sendiri. Kalau kader sendiri itu kan sudah nyekek (pengalaman), kalau orang Jawa bilang. Sudah paham lah, sudah ngerti," kata Ana.
Menurutnya, jika yang diusung adalah orang yang tak pernah masuk struktural partai, maka kader tersebut adalah kader karbitan. Tidak pernah berproses di PDIP, tapi memanfaatkan nama besar PDIP.
Advertisement