DPC PDIP Malang Minta Kader Tak Terpengaruh Teror Bom Molotov
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Malang, I Made Riandiana Kartika meminta para kadernya tak terpengaruh terkait adanya teror bom molotov.
Teror bom molotov menyerang Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Megamendung dan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, oleh oknum yang tidak dikenal beberapa waktu lalu.
Made Riandiana menuturkan bahwa teror bom molotov itu merupakan upaya pihak lain untuk memecah belah partai berlambang banteng tersebut.
"DPP sudah memberikan arahan untuk tetap tenang. Sebab disinyalir bahwa kejadian tersebut merupakan upaya untuk memecah belah kaum nasionalis dan agamis. Saat ini DPP sudah menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan perkara tersebut," katanya pada Sabtu 1 Agustus 2020.
Terkait adanya kemungkinan teror bom molotov juga akan menimpa DPC PDI-P Kota Malang, Made Riandiana menyampaikan bahwa hingga saat ini ia menilai bahwa kondisi sosial-politik di Kota Malang masih kondusif.
"Jadi kami meyakini bahwa Kota Malang masih tetap kondusif dan tidak terpengaruh dengan hal itu," ujarnya.
Made Riandiana memastikan hingga saat ini kegiatan di kantor DPC, berjalan lancar dan tidak ada masalah apapun. Pihaknya juga tak menerapkan pengamanan ketat di kantor DPC.
"Tanpa kami minta, kepolisian juga sudah berkoordinasi bahwa jika ada ancaman langsung bertindak," jelasnya.
Insiden pelemparan bom molotov tersebut terang Made semakin menguatkan solidaritas dan militansi para kader.
"Kami sama sekali tidak takut dan tidak gentar menghadapi ini. Sebab, kami semua sudah tahu resikonya bergabung di partai politik. Satu bendera dibakar maka seribu bendera kami kibarkan," tutup Made Riandiana.