Dosen Unusa Masuk Daftar Ilmuwan Dunia, Termuda dari Indonesia
Rajin meneliti tentang kesehatan lingkungan, khususnya di bioremediasi polusi air. Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Achmad Syafiuddin masuk dalam daftar ilmuwan top dunia yang baru-baru ini dirilis oleh Elsevier, lembaga penerbit tingkat dunia yang mengelola Scopus.
Scopus adalah salah satu data center atau database sitasi dan literasi jurnal ilmiah bereputasi yang sekarang menjadi salah satu rujukan Diktiristek untuk pemeringkatan institusi dan peneliti di Indonesia.
Rilis resmi Elsevier dapat dibaca di http://doi.org/10.17632/btchxktzyw.3. Hasil yang didapatkan oleh Syafiuddin ini berdasarkan beberapa indikator atau composite indicators seperti sitasi, h-index, co-authorship dan beberapa indikator lainnya.
"Saya banyak meneliti tentang kesehatan lingkungan, khususnya di bioremediasi polusi air yang memfokuskan pada penggunaan bahan-bahan alami dalam upaya mengurangi kandungan polusi di dalam air,” kata Syafiuddin.
Selain penelitian tersebut, dirinya juga fokus menerbitkan artikel di jurnal internasional bereputasi dan berimpak tinggi. Ada salah satu tulisannya yang terbit di Journal of the Chinese Chemical Society, Wiley yang dinobatkan sebagai artikel yang paling banyak disitasi di jurnal bergengsi tersebut: https://onlinelibrary.wiley.com/journal/21926549.
Menariknya, Syafiuddin adalah dosen yang paling muda mencatatkan namanya dalam daftar ilmuwan top dunia tersebut. Hanya ada 58 ilmuan yang berasal dari Indonesia yang masuk daftar tersebut dan Syafiuddin berada pada urutan ke 18.
Dosen di Prodi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan UNUSA ini mengungkapkan, jika dirinya termasuk antara yang paling junior dari deretan 58 ilmuwan asal Indonesia. “Saya termasuk yang paling junior, karena yang masuk daftar di sana adalah para ilmuwan senior dari beberapa kampus ternama di Indonesia,” ujar doktor lulusan dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM).