Dosen Unair Kenalkan Sikat Gigi Siwak Tanpa Gunakan Pasta Gigi
Dr. Taufan Bramantoro, drg., M.Kes, salah satu peneliti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (Unair) memperkenalkan inovasi sikat gigi yang terbuat dari siwak "IHSAN".
Yang membedakan sikat gigi siwak ini dari produk lainnya adalah bulu-bulu sikat gigi tersebut. Sebab sikat gigi IHSAN ini menggunakan siwak asli pada helai-helai bulu sikatnya. Hasil penelitian ini sudah dipatenkan sejak 2016 dan siap diperkenalkan ke masyarakat secara luas.
“Produk sikat gigi biasa berpeluang melepaskan mikroplastik pada tubuh, karena terbuat dari plastic nylon. Tapi pada produk sikat gigi IHSAN, kami menggunakan bahan siwak asli, Polylactic acid yang mudah terurai tanah, serta plastic organic PLA yang aman bagi gigi dan mulut,” jelasnya.
Selain itu, produk sikat gigi ini juga mengandung zat aktif yang memiliki efek anti-inflamasi, anti-konvulsan, sedative, anti-ulser, hipolipidemik, dan hipoglikemik. Usai dilakukan pembaruan, desainnya pun begitu futuristik dengan model ergonomis dan menggabungkan fitur bahan aktif, sehingga tidak memerlukan pasta gigi dan sikat gigi yang terpisah.
Progres terbaru framework hilirisasi penelitian ini pun telah melewati uji persepsi pasar dan uji coba visual dengan hasil yang menggembirakan. Pada tes trial pasar misalnya, 50 kuota produk uji coba yang dijual langsung ludes habis dalam satu hari. Begitu pula dengan persepsi konsumen yang memuji aspek durability, stylish, unique, modern, dan practical dari sikat gigi IHSAN.
“Saya dan tim berharap produk ini bisa segera dipasarkan dan menambah khazanah produk kesehatan gigi dan mulut di Indonesia,” terang dosen yang aktif menulis buku-buku terkait kedokteran dan kesehatan gigi tersebut.
Selain inovasi produk, Dr. Taufan juga berusaha memperluas kebermanfaatan penelitiannya melalui tulisannya dalam buku Sempurnakan Gigi dengan Siwak. Diterbitkan oleh Airlangga University Press pada tahun 2019, buku ini memuat seluk-beluk siwak dan khasiatnya yang luar biasa bagi kesehatan gigi dan mulut.
Dari berbagai capaian penelitian tersebut, Dr. Taufan berharap bahwa inovasi dan publikasinya mampu berkontribusi pada perbaikan kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia.
“Kedokteran gigi di Indonesia sudah ada hampir satu abad. Namun progres kesehatan gigi kita masih rendah. Maka saya berharap, setidaknya, produk ini mampu berkontribusi pada perubahan dan perbedaan bagi kesehatan gigi dan mulut nasional,” tandasnya.