Dosen UKWMS Olah Daun Beluntas Jadi Teh, Manfaat Cegah Diabetes
Daun beluntas atau luntas, umumnya digunakan masyarakat untuk menghilangkan bau badan. Namun, daun beluntas ditangan Dosen Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWS), Paini Sri Widyawati, diolah menjadi teh beluntas.
"Ini merupakan hasil penelitian saya mulai tahun 2004 mengenai khasiat daun beluntas. Daun beluntas sendiri memiliki senyawa fitokimia dengan efek fisiologis yang baik untuk kesehatan tubuh," kata dosen prodi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian UKWMS.
Selain itu, ujar Paini, daun beluntas juga memiliki sumber antioksidan dan efek antidiabetes. Mengonsumsi teh beluntas dua kali sehari dapat menurunkan kadar gula darah.
"Orang diabetes punya semacam keluhan, seperti kesemutan, kaki sakit dan lain sebagainya. Kalau minum ini setiap hari keluhan itu tidak ada badannya terasa segar. Manfaat ini sudah kami uji coba di beberapa penderita diabetes," ujar Paini.
Dalam proses pembuatan teh beluntas, Paini tidak menggunakan panas sama sekali karena daun beluntas mengandung senyawa antioksidan yang tinggi. Daun beluntas dipetik langsung dari kebun kecil di rumahnya saat pagi dan sore hari.
Setelah dipetik, lanjut Paini dilakukan sortasi dari pucuk hingga daun urutan keenam. Artinya daun yang diambil untuk teh beluntas ialah daun paling pucuk hingga urutan keenam.
"Setelah kami sotarsi, kami cuci dan kami jemur di dalam rumah suhu ruangan dan diangin-anginkan sampai dengan 7 hari. Jadi harus benar-benar kering. Kalau tidak akan terjadi pencokelatan dan senyawa fenolnya berkurang," terangnya.
Kemudian daun tersebut diolah menjadi bubuk teh. Untuk mereduksi mikrobanya dipanaskan dulu di oven selama 10 menit dengan suhu 120 derajat. Lalu baru dikemas dan bisa dikonsumsi.
Paini ia berharap masyarakat bisa mendapatkan informasi baik mengenai manfaat teh beluntas untuk mencegah diabetes.
"Ke depan untuk masyakat saya akan mengenal beluntas tidak hanya sekadar menghilangkan bau badan tapi juga bisa mencegah diabetes," imbuhnya.