Dosen UB Olah Limbah Pertanian Menjadi Cairan Eco-Enzym
Tiga dosen Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur yakni Yayuk Yuliati, Asihing Kustanti dan Riyanti melalui program Dosen Berkarya (Dokar) mengolah limbah pertanian di Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu menjadi cairan eco-enzym.
Ketua Tim Program Dokar UB, Yayuk Yuliati mengatakan bahwa limbah pertanian di Desa Giripurno seperti sortiran wortel, kubis, kulit jagung dan kulit buah selama ini tidak termanfaatkan sehingga menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.
"Dampak negatifnya pada lingkungan berupa sampah dan menimbulkan efek gas rumah kaca. Lalu limbah pertanian tersebut kami lakukan fermentasi dengan formulator khusus. Setelah terfermentasi, cairannya menjadi zat eco-enzym," ujarnya pada Senin 25 Oktober 2021.
Untuk mengurangi dampak negatif limbah pertanian bagi lingkungan tersebut ujar Yayuk, pihaknya mengolah limbah tersebut menjadi cairan eco-enzym yang memiliki berbagai macam manfaat.
"Manfaat eco-enzym untuk kesehatan di antaranya untuk membersihkan kuman dan virus di bagian mulut, rongga tenggorokan dan hidung dengan cara berkumur dengan larutan tersebut," katanya.
Selain itu kata Yayuk, eco-enzym juga bermanfaat untuk proses penyembuhan luka gores, luka bakar, memar dan pegal linu.
"Eco-enzym bisa juga dimanfaatkan untuk pupuk cair. Cara kerjanya eco-enzym dicampur dengan air secukupnya, disemprotkan ke tanaman. Maka tanaman dapat tumbuh lebih cepat dari pada tanpa perlakuan eco-enzym," ujarnya.
Dalam program ini ujar Yayuk, timnya menggandeng Kelompok Tani Sumber Rejeki di Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu yang nanti menjadi mitra dalam program tersebut.