Dosen UB Kritisi Program Deradikalisasi Pemerintah di Kampus
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur mengkritisi program deradikalisasi di perguruan tinggi yang dinilai tidak menyentuh inti dari radikalisme.
Salah satu program deradikalisasi tersebut yaitu bela negara dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
"Temuan studi terbaru itu tidak cukup hanya ceramah. Saya berkali-kali ceramah ke narapidana teroris di Lapas, juga tidak bisa. Dari studi terbaru itu yang lebih efektif itu dijauhkan dari komunitasnya," ujar Dosen FISIP UB, Yusli Effendi pada Selasa 31 Mei 2022.
Maka dari itu untuk kata Yusli, program deradikalisasi tidak hanya berkutat pada pengubahan pandangan ideologi seseorang dari ekstremis kepada yang lebih soft. Namun, perlu adanya partisipasi dari masyarakat sekitar untuk turut serta melakukan pengawas.
"Kita butuh pengawasan berbasis masyarakat atau komunitas dan berbasis budaya dalam hal ini masyarakat atau tetangga itu harus mengetahui," katanya.
Perlunya pengawasan berbasis masyarakat dan budaya ini adalah jawaban atas permasalahan sosial kehidupan di perkotaan yang cenderung individualistis. "Kalau sekarang masyarakat kota individual. Kita gak tau kanan kiri tetangga kita merakit bom. Jadi itu pentingnya pengawasan berbasis budaya," ujarnya.
Pengawasan berbasis budaya ini bisa dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai kearifan lokal yang sudah ada sejak dahulu. Contohnya di Jawa, dikenal dengan sebutan Pager Mangkok warisan dari Sunan Muria.
Budaya Pager Mangkok ini menekankan hubungan bertetangga atau bermasyarakat pada asas simbiosis mutualisme. Nilai-nilai kearifan lokal seperti ini dipandang dapat mereduksi tumbuhnya paham-paham ekstremis.
"Jadi budaya mengantarkan makanan ke tetangganya. Akhirnya bisa mengenali. Jadi orang atau tetangganya begini. Ada yang dalam beberapa hal tidak mau (bersosialisasi). Itu bisa dideteksi dengan cara pendekatan seperti itu," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 melakukan penangkapan terhadap terduga teroris di Jalan Dinoyo Permai Timur Kavling 2 Nomor 7, Dinoyo, Lowokwaru, Kota Malang pada 23 Mei 2022. Penangkapan terduga teroris di sebuah rumah kos-kosan tersebut disinyalir adalah simpatisan kelompok ISIS.
Terduga teroris yang digrebek oleh Densus 88 tersebut masih berhubungan dengan penangkapan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Lampung. Sejumlah anggota dari kelompok ini sudah diamankan oleh kepolisian beberapa bulan lalu.
Advertisement