Dosen UB Kembangkan Monitoring Keramba Jaring Bertenaga Surya
Tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur mengembangkan perangkat monitoring keramba jaring apung bertenaga surya untuk meningkatkan keamanan produksi kerapu.
Tim Doktor Mengabdi UB tersebut beranggotakan Muhammad Fauzan Edy Purnomo, Akhmad Zainuri, Bambang Semedi, Dhira Saputra dan Supriyono. Mereka memasang alat tersebut di Gili Ketapang, Probolinggo.
Pulau yang memiliki luas 476,78 hektar tersebut dipilih karena akses listrik ke kawasan konservasi itu sangat susah mendapatkan akses listrik.
Perancang keramba jaring apung bertenaga surya, Akhmad Zainuri mengatakan bahwa problem inilah yang menginisiasi Tim Dokter Mengabdi UB menghadirkan keramba jaring apung bertenaga surya.
“Alat ini berbasis tenaga surya terdiri dari perangkat solar panel, sistem penerangan dan sensor secara otomatis bekerja apabila terdapat indikasi gerakan manusia di sekitar keramba,” ujarnya pada Sabtu 19 November 2022.
Pada saat ini, telah terpasang dua unit perangkat monitoring pada dua area keramba di Gili Ketapang. Adanya alat ini juga tidak membebani pembudidaya dengan biaya operasional.
“Perangkat ini akan terus dipantau secara berkala, agar dapat membantu pembudidaya dalam mengamankan keramba masing-masing," katanya.
Ditambahkan oleh Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Gili Bahari, Sakuri mengatakan bahwa saat ini di Gili Ketapang terdapat 400 petak keramba jaring apung dengan komoditas utama adalah kerapu.
“Meski produktivitas budidaya kerapu cukup baik. Namun saat ini marak terjadi pencurian ikan pada keramba pembudidaya. Kondisi tersebut disebabkan ketiadaan sumber daya listrik untuk pemantauan,” ujarnya.