Dosen ITS Kembangkan Aplikasi Bumil Bahagia
Tiga orang Dosen Departemen Sistem Informasi (SI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan aplikasi yang berfungsi sebagai pendamping ibu hamil dan pascamelahirkan.
Aplikasi yang diberi nama Bumil Bahagia tersebut digagas oleh Retno Aulia Vinarti, Raras Tyasnurita dan Amalia Utamima. Mereka juga dibantu alumnus Sistem Informasi ITS, Wahyu Whisnu Wardhana.
Retno mengatakan, kesehatan fisik seorang ibu yang sedang hamil hingga pascamelahirkan menjadi hal yang sangat menentukan bagaimana perkembangan janin yang dikandungnya.
Namun, lanjut Retno, masyarakat Indonesia masih mengesampingkan kesehatan mental ibu hamil. Dengan alasan itulah, kelompoknya mengembangkan aplikasi Bumil Bahagia tersebut.
“Dengan aplikasi Bumil Bahagia, ibu dapat mendeteksi risiko preeklamsia melalui cek tekanan darah, riwayat kehamilan serta berbagai indikasi dan tips yang disajikan,” kata Retno, Kamis, 7 April 2022.
Selain itu, kata Retno, terdapat juga topik diskusi seputar kondisi selama masa kehamilan untuk dikonsultasikan ke dokter kandungan serta fitur perhitungan risiko depresi postpartum (PPD), atau depresi pascamelahirkan.
“Fitur pendeteksi PPD ini juga menjadi keunggulan aplikasi Bumil Bahagia karena belum ada di aplikasi yang sejenis,” jelasnya.
Dalam proses pengembangan aplikasi, tim dosen SI itu juga bekerjasama dengan dokter kandungan, dr Nur Lailatul Fadhilah dan dokter spesialis kejiwaan, dr Azimatul Karimah.
“Aplikasi ini dapat digunakan oleh para ibu sejak awal kehamilan hingga sekitar tiga bulan pascamelahirkan,” ujar dia.
Menariknya, aplikasi ini merupakan versi digital dari buku berjudul Bumil Bahagia the Series karya dr Nur Lailatul Fadhilah yang telah terbit lebih dulu pada bulan Juni 2021 lalu.
“Beberapa artikel yang terdapat pada aplikasi, seperti tips konsultasi per trimester juga terdapat dalam buku ini,” katanya.
Saat ini, sedang dilakukan penelitian untuk menjadikan aplikasi Bumil Bahagia dapat memberikan rekomendasi musik yang dapat membuat ibu hamil rileks dengan membaca perilaku ibu saat mengetik pesan di sosial media, merekam suara, serta deteksi melalui wajah.
“Ke depannya diharapkan aplikasi ini dapat mengeluarkan rekomendasi musik untuk membuat ibu lebih rileks, terutama jika berisiko mengalami PPD,” kata lulusan doktor dari Trinity College Dublin, Irlandia ini.
Retno berharap, ke depannya aplikasi Bumil Bahagia akan mampu terintegrasi dengan sistem rumah cerdas berbasis Internet of Things (IoT) seperti pengeras suara untuk merekomendasi musik relaksasi dan pengirim pesan otomatis kepada teman atau kerabat dekat sang ibu untuk memberikan dukungan konstruktif.
“Sesuai namanya, Bumil Bahagia, kami berharap aplikasi ini dapat membuat bahagia para ibu hamil dengan membantu menjaga kesehatan fisik dan mentalnya,” tutupnya.