DANA Targetkan 1000 UMKM di Banyuwangi Go Digital
Untuk mendukung kemajuan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dompet digital Indonesia atau DANA melakukan pendampingan UMKM di Banyuwangi.
Target awal, DANA akan menggandeng 1.000 UMKM agar bisa go digital. Dengan usaha berbasis digital akan membantu perkembangan usaha UMKM dengan lebih cepat.
"Kita itu sahabat UMKM. Karena kita melihat UMKM itu adalah yang paling penting untuk dibantu pada masa pandemi ini," kata CEO dan Co-Founder DANA, Vincent Iswara, saat ikut dalam rombongan kunjungan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rabu, 29 Juli 2020.
Dia menjelaskan, UMKM memiliki 60 persen kontribusi untuk perekonomian Indonesia. Dia berharap, pendampingan yang dilakukan bisa membantu UMKM agar segera go digital. Karena dengan go digital ini UMKM bisa juga membentuk generasi milenial.
Target awal, di Banyuwangi ada 1.000 UMKM yang akan di bina. 1.000 UMKM yang akan didampingi ini sudah diidentifikasi dan dilihat potensi usahanya.
"Kiita targetkan 1.000 UMKM ini sudah mulai ini dalam dalam waktu dekat ini," tegasnya.
Bentuk pendampingnya, menurut Vincent, berupa edukasi dengan cara mengunduh aplikasi secara gratis. Di dalam aplikasi tersebut, kata Dia, terdapat materi untuk pembelajaran agar UMKM bisa go digital. Selain itu ada juga pelatihan yang dilakukan secara daring dengan berbagai materi seperti branding online, packaging, cara penggunaan media sosial, cara melakukan transaksi online.
"Kita nanti juga lakukan sertifikasi dan ke depannya kita juga akan tambahkan terus pelatihan-pelatihan supaya tetap up to date. Targetnya, sebagai pebisnis chanellnya jangan satu, harus banyak," ujarnya.
Dia menyebut UMKM harus memiliki banyak channel dalam menjalankan usahanya. Chanelnya ini bisa channel online seperti di e-commerce di market place, bisa juga di media sosial, bisa juga melalui chatting. Dengan semakin banyak channelnya semakin banyak konsumen yang bisa me reach out usaha UMKM.
"Ada artikel yang dipublish di jurnalis internasional dengan go digital bisa mengalami kenaikan 7 kali lipat. Itu global research. Indonesia bisa juga. Tapi pasti naik," pungkasnya.