Dorong Kader NA Kembangkan Potensi, Ini Pesan Ketua Aisyiyah
Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini menegaskan, seluruh elemen Muhammadiyah termasuk angkatan mudanya tidak pernah memunggungi persoalan keumatan dan kebangsaan.
Noordjannah berharap Nasyiatul Aisyiyah (NA) sebagai organisasi perempuan muda tertua yang masih eksis di negeri ini di tengah aksi nyata yang solutif dalam menghadapi pandemi juga melakukan refleksi dalam konteks metode maupun aksi sosial yang nantinya akan tetap berharga meski pandemi telah berakhir.
“Menjadi keniscayaan Muhammadiyah dengan segala anasirnya menjadi kekuatan yang luar biasa, dengan misi yang begitu mulia kendati kita harus menghadapi pandemi dan musibah yang dampaknya luar biasa. Ini modal sosial bagi kepentingan Muhammadiyah, termasuk NA untuk melanjutkan misi rahmatan lil alamin dalam menggerakkan organisasi,” ujar Noordjannah, dalam keterangan Senin, 7 September 2020.
Lebih jauh Noordjannah mendorong NA sebagai wadah kaderisasi organisasi perempuan Muhammadiyah yakni ‘Aisyiyah untuk tidak melalaikan proses kaderisasi dan memberi ruang bagi para kader muda yang potensial.
“Persemaian kader di NA menjadi sangat menentukan bagi gerak dakwah ‘Aisyiyah ke depan yang bukan semata-mata untuk kepentingan ‘Aisyiyah tetapi menjadi bagian mata rantai gerak dakwah Persyarikatan,” pesannya.
Sebelumnya, ia memberi sambutan dalam Tanwir III Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (NA), Minggu 6 September 2020.
“PP ‘Aisyiyah mendorong pimpinan wilayah dan daerah untuk generasi kepemimpinan yang muda, karena memang eranya, sehingga dengan kebijakan ini nantinya visioner dan memiliki kelincahan dan jiwa dalam menggerakkan dakwah ‘Aisyiyah,” kata Noordjannah.
Selama pandemi Covid-19, aktivitas Muhammadiyah digerakkan lewat virtual dalam komunikasi organisasi. Atas pertimbangan kaidah ushul fikih Hifzun Nafs (menjaga jiwa) dan pertimbangan yang diberikan oleh para ahli epidemiologi terkait pandemi, Muhammadiyah termasuk organisasi yang mengundurkan jadwal Muktamar sampai pada tahun 2022.
Muhammadiyah dengan berbagai organisasi otonom, majelis dan lembaga yang dimiliki dari tingkatan pusat hingga ranting mencurahkan berbagai upayanya dalam penanganan pandemi.
Tercatat dalam rilis survei Lembaga Kajian Strategis dan Pembangunan (LKSP) Mei 2020 dengan melibatkan 2.047 responden di 34 provinsi, Muhammadiyah mendapat nilai 17,26% dan menjadi organisasi masyarakat yang paling peduli dengan kepentingan warga di masa pandemi.