Dorong Industri Film Indie Indonesia Lewat Apostrophe Stories
Industri kreatif di Indonesia, khususnya perfilman sangat berkembang pesat. Ditambah lagi tingkat konsumsi video dan film yang tinggi di era sekarang ini mendorong semakin terbukanya peluang bisnis di bidang industri kreatif.
Hal itulah yang mendorong kelima mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk menciptakan sebuah rumah produksi yang diberi nama Apostrophe Stories. Kelima mahasiswa tersebut yakni Muhammad Rofiqi, Ade Nobi Miranto, Angeline Claudia, Lukas Bagas Mukti Wibowo, serta Faishol Izzudin.
Selaku ketua tim, Muhammad Rofiqi menuturkan, jika video, film dan animasi telah menjadi salah satu sektor unggulan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Menjamurnya creativepreneur dan sociopreneur turut meningkatkan permintaan pasar akan adanya media untuk tujuan promosi.
“Video, film atau animasi bisa membantu promosi suatu produk sekaligus meningkatkan awareness konsumen,” ungkap mahasiswa yang akrab disapa Rofiqi ini.
Dengan memanfaatkan sosial media, Apostrophe Stories juga merupakan kreator konten film yang menyediakan tutorial pembuatan film bagi masyarakat umum. Hal ini bertujuan untuk ikut mendorong perkembangan industri film indie di Indonesia.
“Dengan adanya tutorial yang kami buat, diharapkan masyarakat akan semakin mudah membuat karya-karya film atau video,” jelasnya.
Dalam proses produksinya sendiri, Apostrophe Stories mengedepankan penyampaian pesan yang baik pada audiens dengan tiga elemen utama, yaitu konsep atau makna cerita, pengolahan visual, serta tata kelola audio. “Ketiga hal itu diharapkan bisa menyentuh emosi audiens saat menonton video,” ujarnya.
Tahapan produksi yang cukup rumit mulai dari brainstorming, syuting, hingga editing tak menyurutkan semangat tim untuk terus mengembangkan bisnis mereka. Meski tergolong baru, beberapa proyek sukses dikerjakan oleh tim yang beranggotakan mahasiswa dari Departemen Desain Produk Industri (Despro) dan Desain Komunikasi Visual (DKV) ITS ini. Salah satunya yakni video clip lagu “Mu” dari musisi Erwin Prasetya, eks personel Dewa 19.
Ke depannya, Rofiqi mengatakan jika Apostrophe Stories berencana menambah sumber daya manusia (SDM) guna membantu produksi konten yang lebih berkualitas serta memenuhi deadline proyek. “Semoga film dan konten kita nantinya bisa masuk ajang nasional maupun internasional,” pungkasnya. (amm)
Advertisement