Dongkrak Wisatawan Korea Selatan Kemenpar Ikuti HITS
Eksplorasi pasar wisatawan potensial terus dilakukan Kementerian Pariwisata. Terbaru Kemenpar menggelar Consumer Selling pada Hanatour International Travel Show (HITS). Acara ini digelar di Bexco - Busan, Korea Selatan, 30 November hingga 2 Desember 2018.
"Pasar Korea Selatan ini cukup menjanjikan untuk terus dieksplorasi. Promosi pariwisata Indonesia ke Korsel perlu ditingkatkan secara berkelanjutan sehingga dapat mendukung pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia," kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya.
Untuk itu Nia memastikan ‘Wonderful Indonesia’ akan all out. Apalagi HITS merupakan bursa pariwisata terbesar di Korea Selatan. Setiap tahunnya, HITS selalu dikunjungi puluhan ribu pengunjung selama pameran.
"Ini merupakan penyelenggaraan HITS yang kedua kalinya di tahun 2018. Yang pertama dilaksanakan di Korea International Exhibition Center (KINTEX), Seoul tanggal 7-10 Juni 2018. HITS ini bersifat gabungan BtoB dan BtoC. Jadi peluangnya sangat besar," ungkap Nia.
Pada pelaksanaaan kali ini, Kemenpar menyewa lahan 54 sqm atau sebanyak 6 booth. Dimana nantinya akan diisi 6 TA/TO asal Indonesia. Dari mulai Garuda Indonesia, Sasak Tour, Dolphin Dive School, Inko Batam, Batam View Beach Resort, serta Bintan Resort.
Ragam aktifitas yang ditawarkan pun banyak. Dari mulai pelayanan informasi dan pendistribusian promosi pariwisata Indonesia, Pembagian Souvenir dan gimmick hingga Coffe Corner dan jamuan makanan ringan khas Indonesia.
Selain itu Kemenpar juga menampilkan photo booth, serta beragam games. Penampilan seni budaya Indonesia pun tak luput dipersembahkan. Bersama Sanggar Mawar Budaya Kemenpar akan menampilkan tari Tifa dari NTT, Ubruk dari Jakarta, dan tari Legong dari Bali.
"Suguhan budaya ini akan menjadi etalase kakayaan budaya Indonesia. Untuk itu suguhan ini akan ditampilkan di main stage dan di depan paviliun Indonesia. Kita juga mengadaka pengundian doorprize berupa 2 buah tiket Busan - Bali (PP) pada penghujung expo," terang Nia.
Agresifitas Kemenpar mengeksplorasi pasar Korea Selatan memang bukan tanpa sebab. Pasalnya Korea Selatan tahun ini menjadi salah satu market utama pariwisata Indonesia. Jumlah kunjungan mereka selalu terkatrol positif. Pada 2017, sebanyak 378.769 wisatawan Korea Selatan telah berkunjung ke Indonesia. Jumlah ini naik 12,33% dari tahun 2016.
“Pasar Korean Selatan selalu menarik. Grafiknya terus naik setiap tahun. Kami memang serius untuk terus menggarap pasar potensial ini. Untuk itu target tahun ini pun kita naikkan menjadi 420.000 wisatawan Korea Selatan yang akan berkunjung ke Indonesia. Dengan kegiatan ini diharapkan semakin memberikan efek positif bagi pariwisata Indonesia,” pungkas Nia.
Setali tiga uang Menteri Pariwisata Arief Yahya pun mengatakan hal yang sama. Potensi pasar Korea Selatan harus dioptimalkan. Target 20 juta wisman di tahun 2019 bukan angka yang mustahil jika dibarengi dengan kerja keras semua pihak. Apalagi poros udara Korea-Indonesia sudah terbuka lebar.
"Selain Bali, Lombok dan Manado, Kepri pun juga telah menjadi salah satu incaran wisatawan Korea. Dengan promosi yang baik tentunya daerah lain pun akan merasakan imbasnya juga. Apalagi yang ditawarkan paket hot deals kawasan Bintan dan Batam. Kalau destinasi saya sudah tidak ragu lagi. Begitu juga soal harga, kita pasti menang," ujar Menpar Arief Yahya. (*)