Donasi Pendirian Masjid di Belgia, Bersedekah Bekal ke Akhirat
Diaspora Muslim Indonesia di Belgia menggalang donasi untuk pembangunan masjid Indonesia di jantung Eropa. Masjid Indonesia itu rencananya di bangun di Brussels, kota yang menjadi pusat kantor Uni Eropa.
Guna memahami hal itu, Ust Ma'ruf Khozin, Ketua Aswaja NU Center Jawa Timur menyambut ikhtiar para aktivis Muslim di Eropa bersama Diaspora Muslim Indonesia. Berikut catatannya:
Harta memiliki banyak jenis. Ada harta yang kita makan, lalu lenyap. Ada harta yang kita tinggalkan untuk ahli waris setelah kita tiada. Ada harta yang benar-benar menjadi harta kita, karena sampai kapanpun harta itu tidak hilang dari kita. Itulah harta yang kita sedekahkan, yang hakikatnya kita titipkan kepada Allah untuk menjadi investasi jangka panjang, di alam kubur hingga akhirat.
Belgia, sebuah negara di Eropa yang menjadi salah satu tempat pendidikan bagi Mahasiswa Muslim dari Indonesia. Saat ini sedang berupaya mendirikan Masjid untuk pertama kalinya bagi warga Indonesia yang masih menuntut ilmu dengan membeli sebuah gedung besar.
Bersedekah untuk mendirikan Masjid adalah bagian dari menitipkan harta untuk kita ambil di saat kita menyendiri di tempat gelap, alam kubur:
ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ، ﻗﺎﻝ: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: «ﺇﻥ ﻣﻤﺎ ﻳﻠﺤﻖ اﻟﻤﺆﻣﻦ ﻣﻦ ﻋﻤﻠﻪ ﻭﺣﺴﻨﺎﺗﻪ ﺑﻌﺪ ﻣﻮﺗﻪ ... ﻣﺴﺠﺪا ﺑﻨﺎﻩ ... ﻳﻠﺤﻘﻪ ﻣﻦ ﺑﻌﺪ ﻣﻮﺗﻪ»
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda: "Di antara amal dan kebaikan seseorang yang akan menyusul pemiliknya adalah membangun Masjid. Amal itu akan menjumpainya setelah ia wafat" (HR Ibnu Majah)
Donasi Masjid
Donasi melalui akun resmi LazisNU
https://nucare.id/program/masjidbelgia
Panitia pembangunan masjid ini bekerja sama dengan NUCare-Lazisnu untuk memudahkan donasi, dengan gerakan wakaf Rp50.000. Wakaf Rp50.000 per orang itu silakan dikirimkan melalui nomor rekening 863842139 (Bank BNI) atas nama PP LAZIS NU.
Lalu dituliskan keterangan transfer: ‘infak/sedekah/wakaf untuk pembangunan masjid di Belgia’.
Informasi Diaspora Muslim Eropa
Visiting professor at Ghent University Belgia dan panitia pembangunan masjid, Ayang Utriza Yakin mengungkapkan, komunitas muslim Indonesia secara serius berupaya mewujudkan masjid yang menjadi pusat kegiatan keislaman.
"Komunitas muslim Indonesia di Belgia bertekad kuat untuk mewujudkan pembangunan masjid Indonesia di Brussels, Belgia," ungkap Ayang melalui keterangan tertulis.
Menurut Ayang, rencana pembangunan masjid Indonesia di Belgia ini didukung oleh Duta Besar RI di Brussels dan KBRI Brussels, serta komunitas muslim Indonesia di negara-negara Eropa. Selain itu, dukungan juga berdatangan dari komunitas-komunitas muslim dari lintas negara di Belgia.
Dana pembangunan masjid Indonesia di Belgia ini sekitar 9 miliar rupiah, serta sudah terkumpul 6 miliar. "Dana yang dibutuhkan masih kurang Rp3 miliar, yang harus dibayarkan tim panitia pada 31 Juni 2021," kata Ayang.
Rencananya, lokasi tanah dan bangunan itu berada di St Pieters Leeuw, Brussels, Ibu Kota Uni Eropa. Luas tanahnya adalah 532 meter persegi, sedangkan luas bangunan 530 meter persegi.
Bersama beberapa penggerak dari PCINU Belgia yakni Kiai Bahtiar, ustadz Anton dan komunitas mahasiswa di negeri itu, Ayang Utriza Yakin mengajak muslim dan warga Indonesia di berbagai negara untuk berdonasi dan mendoakan yang terbaik demi kelancaran pembangunan masjid ini.
Advertisement