Donald Trump Tak Bisa Lagi Main Medsos
Media sosial diramaikan dengan peristiwa kerusuhan di Gedung Capitol, Amerika Serikat (AS), Rabu 6 Januari 2021. Kerusuhan dipicu kekecewaan Presiden AS Donald Trump akan penetapan hasil Pilpres.
Diketahui, selama berminggu-minggu Donald Trump lewat akun media sosialnya kerap kali mengunggah informasi tidak benar soal pemilu AS. Bahkan tak jarang ia mendesak massa pendukungnya untuk ke Washington DC, memprotes persetujuan resmi Kongres atas kemenangan presiden terpilih Joe Biden.
Buntutnya, YouTube resmi memblokir atau menangguhkan sementara channel Donald Trump dan menghapus videonya yang mengandung unsur penghasutan untuk melakukan kekerasan.
"Mengingat kekhawatiran tentang potensi kekerasan yang sedang berlangsung, kami menghapus konten baru yang di upload ke saluran Donald J. Trump karena melanggar kebijakan kami," kata YouTube mengutip AFP, Rabu 13 Januari 2021.
Channel YouTube politikus partai Republik itu juga dicegah Google untuk mengunggah konten baru selama 7 hari ke depan. Facebook, Instagram hingga Twitter juga sudah lebih dulu memblokir akun Donald Trump setelah pendukungnya melakukan invasi ke gedung Capitol AS, yang mengganggu rapat kongres kemenangan pemilihan presiden terpilih, Joe Biden.
Selain itu, Twitter juga menutup sejumlah akun terkait dengan orang nomor satu di Amerika Serikat itu. Antara lain akun milik Direktur Digital Kampanye Trump, Gary Coby, karena telah mengubah nama penggunanya menjadi Donald Trump.
Twitter juga menutup sejumlah akun lain terkait Donald Trump. Mengutip Reuters, Twitter juga sempat menangguhkan akun kampanye Trump, @TeamTrump karena dinilai telah melanggar aturan.
Tak hanya itu, Twitter juga menangguhkan akun Twitter orang-orang terdekat Trump, seperti penasihat keamanan nasional pertama Trump, Michael Flynn @genflynn dan mantan pengacara kampanye Trump, Sydney Powell dengan akun @sydneypowell1.
Selain itu, Twitter juga sempat menghapus cuitan terbaru Trump dalam menanggapi penutupan akunnya melalui akun resmi @POTUS, tanpa menutup akun tersebut.
Sedikitnya ada sembilan akun yang tercatat, termasuk delapan akun yang ditangguhkan dan satu akun yang cuitannya telah dihapus.
Berikut daftar akun tersebut:
- Donald J. Trump (@realDonaldTrump) ditutup permanen pada 8 Januari.
-Gary Coby (@garycoby) ditutup permanen pada 8 Januari.
- Lin Wood (@fightbacklaw & @LLinWood) ditutup permanen pada 7 Januari.
- Michael Flynn (@genflynn) ditutup permanen pada 8 Januari.
- Presiden Donald Trump (@POTUS), cuitan dihapus pada 8 Januari.
- Ron Watkins (@CodeMonkeyZ) ditutup permanen pada 8 Januari.
- Sidney Powell (@SidneyPowell1) ditutup permanen pada 8 Januari.
- Team Trump (@TeamTrump) ditutup permanen pada 8 Januari.
Advertisement