Donald Trump, Nama Stasiun KA Baru di Israel
Karena Presiden Amerika Serikat Donald Trump dianggap telah berjasa kepada Israel, maka Israel berencana menamakan sebuah stasiun kereta api dekat Tembok Barat Yudaisme di Yerusalem Timur dengan nama Donald Trump, kata Menteri Transportasi Israel Katz, Selasa 26 Desember lalu.
Trump dipuji oleh Israel – sekaligus dikecam dunia internasional -- dengan mendobrak kebijakan bertahun-tahun Amerika Serikat dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Katz menyetujui sebuah rencana untuk memperpanjang jalur rel berkecepatan tinggi yang sedang dibangun antara Tel Aviv dan Yerusalem ke wilayah Kota Tua Yahudi dan membangun sebuah stasiun di sebelah Tembok Barat, kata sebuah pernyataan.
Stasiun tersebut, dekat dengan situs paling suci tempat umat Yahudi diijinkan untuk beribadah, akan dinamakan "Donald John Trump," perintah menteri tersebut, untuk menghormati keputusan bersejarah dan beraninya terkait Yerusalem.
Pengakuan kontroversial Trump terkait Yerusalem memicu unjuk rasa warga Palestina dan menuai penolakan dalam resolusi Majelis Umum PBB yang tidak mengikat.
Israel merebut bagian timur Yerusalem -- termasuk Tembok Barat -- dalam Perang Enam Hari pada 1967 dan kemudian menganeksasinya dalam sebuah langkah yang tidak diakui masyarakat internasional.
Israel menganggap seluruh kota Yerusalem sebagai ibu kota mereka yang tak terbagi, sedangkan warga Palestina memandang wilayah timur Yerusalem sebagai ibu kota negara masa depan mereka. (afp)