Donald Trump, Divaksin Covid-19 hingga Isu Bikin Partai Baru
Mantan Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump masih menjadi perhatian publik di negerinya, bahkan di dunia. Bersama isterinya, Melania, Trump dikabarkan telah mendapat suntikan vaksin Covid-19 sebelum resmi lengser dari jabatannya.
Tentu saja, kabar ini berbeda dengan sikap Trump selama ini. Ia selalu bikin heboh di depan publik, karena menolak protokol kesehatan, seperti memakai masker.
"Presiden Trump dan ibu negara divaksinasi di Gedung Putih pada Januari," kata seorang penasihat Trump, seperti yang dikutip AFP, Selasa 2 Maret 2021.
Sementara itu rivalnya dalam pilpres 2020, Joe Biden disuntik dosis pertama vaksin corona pada 21 Desember 2020. Biden dilantik secara resmi sebagai presiden menggantikan Trump pada 20 Januari.
Saat kemunculan perdananya usai lengser, Trump dalam pidatonya mengatakan setiap orang di Amerika harus divaksinasi.
Lebih dari 500 ribu orang di AS meninggal karena infeksi Covid-19. Di tangan Trump, AS menjadi negara dengan kasus dan angka kematian tertinggi di dunia akibat virus corona.
Trump yang selama ini kerap meremehkan pandemi diketahui positif terpapar Covid-19 pada awal Oktober lalu. Ia sempat mendapat perawatan di rumah sakit militer Walter Reed.
Partai Baru?
Mantan Presiden (AS) Donald Trump menyatakan tidak memiliki rencana meluncurkan partai politik baru usai kalah dalam pilpres.
Dia menolak gagasan bahwa dia mungkin memulai partai politik baru. Trump menyebut isu yang menyebutkan tentang pembentukan partai baru olehnya sebagai berita palsu.
"Bukankah itu brilian? Mari kita mulai partai baru sehingga kita bisa membagi suara kita dan tidak pernah menang," kata Trump seperti yang dikutip Reuters, Senin.
Dalam pidato pertamanya sejak Joe Biden dilantik menjadi Presiden AS, Trump mengisyaratkan bahwa dia akan mencalonkan diri lagi sebagai Presiden AS pada 2024.
Trump mengkritik keras Biden, dengan mengatakan kebijakan AS telah berubah dari
"Saya berdiri di hadapan Anda hari ini untuk menyatakan bahwa perjalanan luar biasa yang kita mulai bersama empat tahun lalu masih jauh dari selesai," katanya, seperti dikutip BBC.
Pidato itu muncul beberapa minggu setelah Trump dibebaskan dalam sidang pemakzulan.