Donald Trump Butuh Sumbangan, Utang Dana Kampanye Rp825 M
Tim kampanye Donald Trump tengah menggalang dana untuk membayar hutang kampanyenya dan menggugat hasil pemilihan presiden AS yang telah menyatakan kemenangan rivalnya, Joe Biden.
Laman pengumpulan dana Donald Trump menyatakan bahwa donasi yang diberikan akan digunakan untuk "dana pertahanan pemilu resmi", namun juga akan digunakan untuk melunasi hutang kampanye yang ditulis kecil pada halaman donasi.
Dikutip dari laman Business Insider, Senin 9 November 2020, Trump dan sekutunya telah meminta para pendukungnya untuk menyumbang dana hukum presiden untuk menantang hasil pemilihan.
Halaman donasi yang ditautkan ke situs web Trump mendorong sumbangan ke "Dana Pertahanan Pemilu Resmi." Halaman itu berbunyi: "Presiden Trump membutuhkan ANDA untuk melangkah dan untuk memastikan kami memiliki sumber daya untuk melindungi integritas Pemilu!"
Namun, dalam cetakan kecil di bawah halaman, dikatakan bahwa 60 persen dana akan digunakan untuk "penghentian hutang pemilihan umum," dan 40 persen sisanya akan digunakan untuk rekening operasional Komite Nasional Republik.
Menurut The Wall Street Journal, sudah menjadi kebiasaan bagi komite partai nasional, seperti RNC, untuk terlibat dalam pertempuran hukum terkait pemilu.
Halaman donasi lainnya, termasuk satu untuk "EMERGENCY Wisconsin Recount Fund," menyebutkan dalam cetakan kecil bahwa 50 persen dari donasi akan digunakan untuk melunasi hutang kampanye, dengan separuh lainnya akan digunakan untuk akun penghitungan ulang kampanye.
Kendati demikian, masih tidak jelas berapa banyak hutang yang dimiliki kampanye Trump.
Sementara itu, presiden telah menegaskan klaim tidak berdasar atas kecurangan pemilih dan mendesak para pendukungnya untuk tidak membiarkan Demokrat "mencuri" pemilu. Tuntutan hukum dan mosi untuk campur tangan dalam pemrosesan surat suara telah diajukan di sejumlah negara bagian, termasuk Michigan, Pennsylvania, Arizona, Georgia, dan Nevada.
Di sisi lain, situs web Biden juga mendesak sumbangan untuk gugatan hukum, dengan mengatakan "Presiden mengancam akan pergi ke pengadilan untuk mencegah tabulasi suara yang tepat," dan tautan ke halaman untuk "Dana Pertarungan Biden." Tulisan kecil di halaman ini mengatakan bahwa sumbangan akan disalurkan ke Komite Nasional Demokrat dan akun penghitungan ulang kampanye.