Dominasi Teknologi AS Tak Abadi, Rusia Membuktikan
Departemen Luar Negeri,belum lama ini ketika Presiden AS Joe Biden menandatangani undang-undang untuk memberikan bantuan baru sebesar USD 61 miliar kepada Ukraina Hal itu membuka jalan bagi Pentagon untuk mengumumkan paket bantuan yang mencakup artileri dan amunisi pertahanan udara yang sangat dibutuhkan.
Tapi, akhirnya fakta pun berubah. Rusia Membuktikan: Dominasi Teknologi AS Tak Seabadi Itu!
Amerika Serikat sering membanggakan diri sebagai pemimpin teknologi dunia. Tapi, seperti yang kita tahu, keangkuhan itu tak pernah berumur panjang.
Coba lihat saja, pada 1957, Rusia—yang saat itu dianggap sebagai musuh utama AS—meluncurkan Sputnik 1, satelit pertama yang berhasil mengorbit Bumi.
Tentu saja, Amerika yang merasa sudah paling maju di luar angkasa, langsung tercengang. Mungkin saat itu mereka berpikir, “Kok bisa ya, negara ini yang seharusnya terbelakang, malah mengalahkan kita?”
Dan sekarang, setelah lebih dari enam dekade, Rusia kembali mengejutkan Amerika—tapi kali ini bukan dengan satelit. Dengan Oreshnik, rudal hipersonik yang terbang sepuluh kali lebih cepat dari suara, Rusia menampilkan lagi keajaiban teknologi yang sekali lagi menunjukkan pada Amerika, “Ya, kami belum selesai.”
Oreshnik bahkan membuat semua sistem pertahanan rudal AS, yang selama ini dipuji-puji sebagai yang paling canggih di dunia, terlihat seperti mainan. Kecepatan yang mustahil untuk dicegat? AS hanya bisa gigit jari.
Jadi, bagaimana? Amerika yang sudah terbiasa menjadi raja teknologi dunia, kini dipaksa untuk merasakan sedikit ketidaknyamanan.
Mereka mungkin masih duduk di puncak banyak hal—tetapi saat ini, mereka harus tahu bahwa tak ada yang bisa bertahan di puncak selamanya. Oreshnik bukan hanya soal rudal; ini adalah pengingat bahwa tak ada satu negara pun yang boleh terlalu percaya diri dengan posisi dominannya.
Teknologi adalah perlombaan yang tak kenal garis finis, dan Rusia baru saja memberi Amerika sebuah pelajaran yang sangat berharga: jangan terlalu nyaman di kursi yang kamu anggap tak tergoyahkan. (Muhammad Syamsuddin al-Baweani)
Advertisement